Luar Biasa adalah kata yang pantas diucapkan kepada Kapolri kita Jendral Listyo Sigit Prabowo yang didukung Tim Khususnya berhasil membongkar peristiwa Penembakan Brigadir J (Skandal Duren Tiga).
Bukan perkara gampang membongkar peristiwa ini dikarenakan ada (disebut) 31 personil Polri cenderung membela Irjen Ferdy Sambo dalam kasus ini. Â Terjadi Tarik-menarik kepentingan baik secara Psiko Hirarki dan Psiko Politics.
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut keberhasilan Kapolri yang didampingi 7 Jendral polisi dalam menetapkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ibarat Proses kelahiran bayi yang sangat sulit entah posisinya sungsang atau ada kelainan tubuh sang ibu sehingga akhirnya dengan langkah pemaksaan (Operasi Cesar) berhasilah bayi itu dilahirkan.
Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai Tersangka. Inilah yang ditunggu-tunggu public karena inilah yang membuktikan Polri telah bersikap Profesional dan Transparan, Hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.. Apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolri dan Tim Khususnya.
Di sisi lain public pun ada rasa penasaran soal motif Sambo membunuh Joshua. Meskipun Pasal yang ditersangkakan adalah Pasal 340 (Pembunuhan Berencana) tidak membutuhkan alasan Motif untuk diajukan sebagai tuntutan jaksa, tetap saja semua orang ingin tahu apa motif Sambo membunuh Joshua.
Mahfud  MD pun sempat menyebut Motif Pembunuhan Brigadir J adalah hal yang sensitive dan hanya boleh didengar orang dewasa. Kita coba terjemahkan seadanya untuk frasa dari Mahfud MD.
Selanjutnya dari berbagai sumber media seperti Tempo.Co, Detiknews, Kompas.com, Inilah.com dan lain-lainnya saya mencoba membuat analisa/ Ilustrasi peristiwa penembakan Brigadir Joshua (Brigadir J). Ini hanya sekedar analisa ilustrasi sehingga belum tentu valid kebenarannya.
ISTILAH DAN SEBUTAN UNTUK TEMPAT DAN PELAKU.
Yang pertama ada 2 tempat yang bisa kita sebut yaitu Rumah Saguling dan Rumah Duren Tiga.Â
Rumah Saguling adalah rumah yang sehari-hari ditempati keluarga Irjen Sambo sementara Rumah Duren Tiga adalah Rumah Dinas Sambo yang biasanya hanya dipergunakan sebagai Rumah Singgah ataupun lainnya seperti pada saat Pandemi Covid 19 merupakan Rumah Karantina bagi keluarga Sambo.
Jarak Rumah Saguling dan Rumah Duren Tiga sekitar 500 Meter.
Para Ajudan keluarga Sambo, berikut Supir-supir dan ART meskipun punya tempat tinggal masing-masing, agar mudah dipanggil saat dibutuhkan mereka sering menempati  Rumah Duren Tiga karena jaraknya dekat pada Rumah Utama / Rumah Saguling. Biasanya mereka tidur (menempati) lantai 2 rumah Duren Tiga sementara lantai 1 berisi kamar utama yang kadang digunakan Irjen Sambo dan istrinya.
Lalu mengenai nama-nama pelaku kita sebut saja sebagai berikut : Irjen Sambo, Ibu Putri, Joshua, Ricky, Richard (Eliezer) dan Komar.
Joshua dan Ricky adalah para Ajudan disamping ada 3 ajudan lainnya.  sementara  Richard adalah supir Sambo dan Komar adalah supir bu Putri.
Diantara para Ajudan, karena beberapa prestasinya dan kepatuhannya ajudan Joshua lebih disayang keluarga Sambo baik oleh Sambo maupun bu Putri. Joshua lebih diperhatikan dibanding para ajudan lainnya dan supir-supir. Â Mungkin ini membuat mereka (termasuk Richard dan Komar) iri kepada Joshua.
Selanjutnya kita sebut saja bu Putri sering memberi perhatian pada Joshua dan hal itu dilaporkan oleh Ajudan lainnya kepada Irjen Sambo sehingga membuat Sambo ingin membuktikan kebenarannya.
ILUSTRASI DETIK-DETIK PENEMBAKAN BRIGADIR JOSHUA
Pada hari Jumat 8 Juli 2022, bu putri dan rombongannya termasuk Joshua dan Richard dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta. Sore sekita pukul 16.00 rombongan ini tiba di rumah Saguling. Kemudian setelah sekitar setengah jam, bu putri bersama Komar dan Joshua bergerak ke rumah Duren Tiga.
Saat itu di rumah Duren Tiga ada Ricky. Lalu saat bu putri tiba di rumah Duren Tiga, Ricky memberi tahu Sambo yang ada sedang dalam perjalanan ( di mobil) tak jauh dari rumah Duren Tiga. Sambo pun mengkonfirmasi ke Komar benar tidak bu Putri baru saja diantar ke rumah Duren Tiga. Komar mengiyakan kemudian Sambo langsung menuju rumah Duren Tiga.
Sekitar pukul 5 sore kurang, saat itu lantai 1 Rumah Duren Tiga ada Sambo, Rikcy, Komar, bu Putrid an Joshua. Sementara di Lantai 2 ada Richard sedang beristirahat.
Tiba-tiba terdengar keributan di lantai 1. Richard pun bergegas turun ke lantai 1 dan dirinya menyaksikan Joshua sudah terkapar bersimbah darah sementara Sambo berada di sampingnya sedang memegang Pistol. Tidak jauh dari Sambo ada Ricky dan Komar juga sedang berdiri.
Melihat Richard turun dari lantai 2, Sambo memanggilnya dan langsung menyuruh Richard ikut menembak Joshua dan perintah itu dilakukannya.
Selanjutnya Sambo mengambil pistol Joshua dan menembakkan beberapa peluru ke dinding rumah agar terkesan telah terjadi tembak menembak.
Berikutnya lagi Sambo menyruh Ricky, Komar dan Richard membersihkan TKP. Tak lama berselang beberapa orang dari divisi Propam datang termasuk Karo Paminal. Mereka inilah yang diduga melucuti CCTV dan lainnya.
Demikian kurang lebih ilustrasi yang bisa saya analisa. Kemungkinan kebenarannya belum bisa dipastikan karena kebenaran kronologis peristiwa masih didalami Tim Khusus Kapolri dan hal itu akan digambarkan oleh Jaksa Penuntut nanti di pengadilan.
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H