Mohon tunggu...
Udin 68
Udin 68 Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis artikel dan cerita pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kampung yang Permai

27 Oktober 2024   12:45 Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:04 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

             Oleh: Udin68

#.Mentari pagi beranjak dari peraduanya Menyinari bumi selepas fajar

Padang Ilalang berbuah embun

Terasa dingin menyentuh kulit. 

#.Burung berkicau bersahutan

Sesekali terbang kecil-kecil

Dari dahan  ke ranting berbunga

Mengisap madu pucuk sari. 

#.Anak gembala menghalau ternak

Menjauhi gubuk-gubuk kediaman

Menuju timur ke bukit landai

Mencari lahan rumput hijau. 

#.Air mengalir di sungai panjang

Dari hulu hingga ke hilir

Jernih sebening kaca yang bersih

Hiduplah beragam ikan tawar. 

#.Sejauh mata memandang

Hamparan sawah nan luas. 

Gunung tinggi menjulang 

Warnanya hijau kebiruan. 

#.Lestarilah kampung halamanku

Dalam keindahanmu ada kesejukan

Akan terpatri kedamaian di relung sukma

Bagi semua yang memandangmu. 

Bone, 27-10-2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun