Dan bagi mereka yang telah berada dalam tuntunan-Nya, merekalah yang telah dianugerahkan nikmat-Nya (QS 1:7) seperti 4 golongan yang dijelaskan dalam QS 4:69.Â
Ketika pemahaman ini ada dalam setiap kaum beriman dan berserah diri, maka kasus Covid-19 menjadi tidak patut melebihi urusan terbesar, bahkan justru kita akan berada dalam kemurkaan-Nya ketika kita mengambil sikap dan jalan yang sesat (QS1:7) dan itulah gambaran orang yang jauh dari petunjuk-Nya. Covid-19, semoga menjadi triger awal ketika kita butuh tuntunan, protokol, guidance yang benar dalam penanganan covid-19 kita juga tak melupakan akan pencarian terhadap protokol, dan manual kehidupan, shiraathal mustaqiim, yaitu dinan qiyaman (QS 6:161) yang telah termaktub dalam Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia (QS 2: 185).
Pada akhirnya, Covid-19 adalah mengonfirmasi kepemimpinan manusia di bumi  (khalifatul fil ardl, QS 2:30). Sejauh mana amanah yang telah diemban dan disanggupi manusia dalam pengurusan bumi dilakukan secara adil dan berbasis kepada aturan-Nya (dinullah), dinan qiyaman (agama yang lurus), yaitu jalan yang lurus, subula salam, thariqin mustaqiim, shiratillah, fii sabilillah.Â
Sebaliknya, bukan jalan thagut, Â kepentingan sendiri atau satu -- dua golongan. thariqa jahaman, atau shiraathi jahim. Sungguh kita telah diingatkan oleh Firman-Nya bahwa: ... kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS 30:7)
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."Â (QS. Al-Ahzab (33): 72)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H