Mohon tunggu...
Udi Wiyono
Udi Wiyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Di Bidang Backsheet Manufacturing

Work Hard, Think Smart, Play Hard. Terus berupaya yang terbaik, fokus pada kebermanfaatan. Allah S.W.T menyertai setiap hambanya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kurangi dan Singkirkan, 2 Jurus Jitu Mengendalikan Non-Value Added Motion di Lean Business Manufacturing

19 Agustus 2022   13:06 Diperbarui: 19 Agustus 2022   13:11 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Selamat hari Jum'at sahabat reader sekalian,

Jangan lupa untuk menunaikan Ibadah Sholat Jum'at ya bagi kaum muslimin laki-laki.

Sebelum bergegas ke Masjid, saya luangkan waktu untuk menulis hal-hal kecil yang kami kerjakan dalam mengelola bisnis operasional di manufacturing.

Tidak Sadar!

Kata itu paling cocok digunakan untuk menuliskan ungkapan bahwa banyak dari aktifitas di pabrik yang dilakukan tidak memberikan nilai tambah apapun terhadap produk dan proses utama yang diharapkan oleh pelanggan yang membeli produk dari perusahaan kita bekerja. Banyak pergerakan justru menghasilkan biaya baru dan menimbulkan defect dalam proses pembuatan produk. Seringkali saya mendengar dari diskusi ataupun curhatan operator, ketika bekerja letih sekali, capek bukan main tapi oitput kerjanya masih tidak optimal dan sering di komplain sama Bos. Kondisi seperti ini umum terjadi di perusahaan yang belum mengekstrak konsep lean manufacturing kedalam proses bisnisnya sehingga banyak sekali celah yang memicu konflik dan pemborosan biaya. Jika dibiarkan terus menerus dan tidak segera di benahi dampak paling nyata terlihat tempat kerja rasanya seperti di Neraka, panas hatinya, pusing kepalnya dongkol bawaanya, lebih lanjut lagi tentu mempercepat kebangkrutan usaha.

Terus bagaimana Mas?

Banyak hal bisa dilakukan tanpa mengeluarkan biaya maupun usaha yang berlebihan. Sebagai pimpinan lini, setiap pribadi bisa meluangkan waktu untuk duduk santai di lantai kerjanya, mengamati proses berjalan, mengamati operator bekerja dan mencocokan apa yang menjadi harapan pelanggan dengan apa yang kita tulis dalam dokumen dan rutinitas sehari-hari. Pelanggan itu yang di pikirkan barangnya OK sesuai pesanan, datang tepat waktu, harganya murah syukur-syukur dapat discount dan paling penting tidak menyebabkan timbulnya masalah baru di proses mereka jika produk anda merupakan bahan semi finished goods. Dengan memahami ekspektasi pelanggan itulah, kita bisa melihat secara jelas aktifitas di proses produksi kira-kira sudah sesuai atau justru berkebalikannya.

Secara singkat untuk bisa mengurangi dan menyingkirkan non-value added motion di lantai kerja, pimpinan lini dan operator harus bisa mendetailkan mana proses utama (value added) yang menghasilkan produk yang berkaitan dengan internal proses dan aktifitas lain yang berkaitan dengan proses namun bukan merupakan inti dari proses.

Jika eksternal proses sudah di ketahui, bisa dibagi kedalam 2 tahapan yaitu non-value added motion tapi perlu ada karena berkaitan dengan hasil proses, kemudian non-added value motion yang tidak perlu ada. Untuk point nomor satu bisa di streamline untuk direduksi atau dikurangi durasinya, diperpendek sehingga lead time menjadi lebih cepat. Banyak teknik yang bisa di pakai dalam mengurangi NVA ini, bisa dengan SMED (single minutes exchanges of dies) atau kanban dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk point nomor 2, buat aturan dan instruksi yang jelas kepada seluruh member untuk tidak melakukan aktifitas tersebut karena hanya buang waktu dan energy saja.

Dalam pelaksanaanya perlu komitmen dan konsistensi dari seluruh personil di lantai kerja sehingga non-value added motion bisa di kurangi dan di hilangkan dari proses utama. Semakin pendek, semakin sederhana suatu proses produksi maka nilai tambahnya semakin besar. Setiap produsen tidak bisa membebankan biaya-biaya kepada pelanggannya mengingat persaingan bisnis begitu ketat dan terus berkembang mengikuti kondisi perekonomian dunia.

Catatan terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun