Kondisi ini biasanya diabaikan oleh pimpinan -- pimpinan lini karena tidak tahu harus dimulai dari mana menyelesaikan masalah tersebut. Ego dari pimpinan dengan model gaya kepemimpinan lama masih mendominasi di banyak bisnis manufaktur.
Diperlukan eksekutor -- eksekutor handal untuk mampu menyederhanakan teori -- teori tersebut kedalam Bahasa operasi sehingga Visi -- Misi mampu diterjemahkan kedalam Bahasa strategy yang baik, kemudian di breakdown kedalam policy dan diringkas kedalam Bahasa taktikal di lapangan yang memudahkan operator untuk mengerjakan aktivitas tersebut.
Integrasi dari satu lini bisnis dengan lini bisnis yang lainnya perlu dilakukan secara sistematis dan komprehensif untuk mengeliminasi bottle neck dilapangan.
Hal basic yang perlu dilakukan adalah mendevelop organisasi dimulai dari sumber daya manusia. Karena bisnis tidak lepas dari peranan penting manusia khusunya di bagian eksekutor. Man behind the gun lah yang akan menentukan ketepatan peluru bisnis dilepaskan untuk mendapatkan profit.
Pengoptimalan sumber daya manusia dilakukan dari yang termudah yaitu hard skills di proses kesehariannya bekerja. Pendalaman tentang material dan karakteristiknya dan fungsi dari material tersebut bisa di improve sampai sejauh mana, hal ini menjadi sangat krusial karena salah satu ruang improve cost reduction dan reduce loss dimulai dari pemahaman terhadap material bahan baku.
Langkah kedua yaitu pendalaman tentang mesin dan spesifikasinya, dengan karakter material yang dimiliki, mesin perlu mendapat penyesuaian yang tidak bisa dilakukan oleh maker mesin. Dibutuhkan pengalaman dan jam terbang untuk mengeksekusi penyesuaian ini sehingga proses trial and error bisa di eliminasi sedini mungkin.
Langkah ketiga yaitu menstandarisasikan seluruh penyesuaian material dan mesin kedalam suatu bentuk catatan kerja baku berupa informasi umum dan informasi khusus sehingga hal -- hal yang sudah diperoleh berupa kekayaan intelektual proses tersebut tidak hilang dan terarsipkan dengan baik dan benar.
Langkah terakhir adalah memupuk konsistensi dari seluruh unit kerja untuk menjalankan fungsi produksi dengan control dan pemastian proses yang tinggi. Pembentukan agen -- agen baru atau suksesor diperlukan untuk menjaga ketergantungan dari satu dua personil yang berdampak merugikan perusahaan.
Dari tahapan awal ini pimpinan bisa mengembangkan Kembali hard skills nya kelevel pembuatan laporan dan Analisa trend produksi dari waktu kewaktu. Membiasakan menulis yang dicatat dan mengerjakan yang dicatat akan menciptakan habit positive tentang ketekunan dan kecermatan dalam mengelola bisnis proses produksi khususnya.
Pelatihan computer bisa dilakukan dengan pengarahan untuk membuat konsep dasar laporan yang sederhana namun mewakili keseluruhan unit proses tanpa menyita banyak waktu, karena tugas utama eksekutor adalah berada di garis terdepan lini produksi.
Setelah semua tertata rapi dan kerangka aktifitas terbentu, Langkah selanjutnya menetapakan metode perawatan baik untuk material, mesin, metode dan manusia itu sendiri.