Mohon tunggu...
Udhy Baidhowy
Udhy Baidhowy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya karyawan biasa yang menyukai IT, marketing, e-marketing, sepakbola, dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

"Di tempatkan" "Ditempat" yang Sebaik-baiknya

7 Januari 2012   16:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:12 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_162130" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Merasa aneh dengan judul di atas? Jika Anda merasa aneh, maka Anda termasuk yang peka dengan urusan tata bahasa. Meskipun saya bukan lulusan bahasa, tetapi saya akan langsung refleks melihat sesuatu yang aneh dari sebuah tulisan, baik itu iklan, judul sebuah topik berita, atau dari mana pun. Kata teman saya, "Engga penting banget sih..".  "Biarin.. hehehe.. " Judul di atas merupakan kesalahan yang paling sering muncul, baik di iklan maupun di topik berita atau headline news. Banyak yang sulit membedakan penulisan kata kerja dengan imbuhan dan kata penunjuk lokasi atau tempat dengan kata penghubung, sehingga sering kali penulisan seperti "Di tempatkan ditempat" menghiasi iklan, surat kabar, atau acara televisi, khususnya berita dan infotainment. Saya sering kali melihat acara infotainment menampilkan judul yang menggabungkan nama penunjuk tempat dengan kata penghubungnya, misalnya "didaerah", "ditempat", "dibelakang", "didepan", dan sebagainya. Pernah lihat tulisan "RUMAH INI DIKONTRAKAN"? Kalau maksudnya rumah tersebut ingin disewakan, maka seharusnya bunyinya "RUMAH INI DIKONTRAKKAN". Kalau Kang Asep memang benar tinggal DI KONTRAKAN. Bagi sebagian orang mungkin ini hal biasa dan untuk apa diributkan, tetapi menurut saya kalau kita bicara sebuah tulisan yang dikonsumsi publik, seperti iklan dan berita, maka pemenuhan kaedah ejaan Bahasa Indonesia yang benar harus tetap dilakukan. Bahasanya boleh gaul, tetapi tetap memenuhi aturan yang ada, tahu bedanya kata kerja dengan kata benda. Setahu saya Kompas sangat perhatian dengan pemenuhan kaedah bahasa ini dalam setiap pemberitaaannya, meskipun untuk yang online kadang suka terpeleset juga.. :) Kalau bicara iklan, tidak hanya tim kreatif yang harus mengerti Bahasa Indonesia, tetapi juga orang desain grafisnya, agar mereka bisa menulis "dapat di minum dimalam hari", misalnya, dengan benar sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima dengan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun