Mohon tunggu...
Udhien Blanga
Udhien Blanga Mohon Tunggu... -

Halo apa kabar semuanya baik-baik saja bukan?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Preman Iseng Dibekuk Setelah Curi Soal Tes CPNS

21 November 2010   16:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MANADO - Bosan karena tak punya kegiatan, sekelompok preman iseng membobol mobil distribusi soal tes CPNS Pemprov Sulut di Manado. Beberapa lembaran soal tes CPNS berhasil dicuri oleh kawanan tersebut.

Pembobolan itu terjadi saat mobil yang membawa Lembaran Jawaban Komputer (LJK) dan soal ujian CPNS berhenti di sebuah warung gerobak. Tidak dijelaskan kenapa sang sopir tidak mengetahui bahwa mobilnya telah dibobol. Dari total sembilan dus berisi soal tes CPNS, hanya satu dus yang rusak dan diambil isinya.

Komplotan preman itu dibekuk pihak berwajib pada malam harinya ketika mereka sedang berkumpul di tempat yang sama. Petugas tidak berhasil menemukan lembaran soal tes yang dicuri. Menurut pengakuan salah seorang preman, mereka membuangnya karena takut.

Tapi pihak berwenang tidak begitu saja percaya bahwa lembaran soal itu telah dibuang. Kol. Farris Haryanto mencurigai adanya pihak ketiga yang terlibat dalam aksi pencurian soal tes CPNS ini.

"Ada indikasi kalau mereka telah menjualnya. Kami juga curiga adanya peran orang ketiga yang sengaja membayar mereka untuk mencuri soal-soal tersebut," jelas Farris.

Sementara itu, para preman mengaku tidak tahu kalau mobil yang mereka bobol berisi soal tes CPNS dan hanya iseng saja melakukan aksi tersebut. Mereka membobol mobil distribusi soal tes CPNS karena sedang bosan. Saat melihat mobil itu parkir di depan mereka, salah satu teman mereka melontarkan ide untuk membobol mobil tersebut.

Meski ada indikasi bahwa soal ujian CPNS bocor, belum ada informasi tentang pergantian soal sebelum ditemukan bukti lebih lanjut.

"Kami masih menunggu hasil penyelidikan lapangan," pungkas Farris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun