PENUTUP: Hewan yang Menjadi Tuhan
70.000 tahun silam sapiens hanyalah hewan yang tak penting yang sibuk sendiri di sudut Afrika. Dalam milenium-milenium berikutnya sapiens mengubah dirinya sendiri menjadi penguasa seluruh planet dan menjadi teror bagi ekosistem. Kini sapiens nyaris menjadi Tuhan (atau barangkali dewa), hampir menggapai bukan hanya kemudaan abadi, melainkan juga kemampuan ilahi untuk menciptakan dan menghancurkan. Namun setelah segala hal yang dilakukan (menguasai lingkungan, meningkatkan produksi makanan, membangun kota, mendirikan imperum, dst) oleh sapiens apakah menurunkan penderitaan di dunia? Berkali-kali, peningkatan besar-besaran dalam hal kekuasaan manusia tidak berarti meningkatkan kesejahteraan individu-individu sapiens, dan biasanya menyebabkan penederitaan hebat kepada makhluk hidup lainnya.
Terlepas dari hal-hal menakjubkan (berkurangnya kelaparan, wabah, dan perang) yang manusia sanggup lakukan, kita tetap tidak yakin mengenai tujuan yang ingin kita capai dan tampaknya tetap tidak puas. Kita semakin digdaya dari sebelumnya, namun hanya punya sedikit gagasan mengenai apa yang harus dilakukan dengan semua kekuasaan itu. Yang lebih parah lagi, manusia tampaknya justru semakin tidak bertanggung jawab. Akibatnya kita menimbulkan kerusakan bagi makhluk hidup lain beserta ekosistemnya, mencari sekedar kenyamanan dan penghiburan bagi kita sendiri, namun tak pernah menemukan kepuasan. Apakah ada yang lebih berbahaya daripada dewa-dewi yang tidak puas, tidak bertanggung jawab, dan tidak mengetahui apa yang ia diinginkan?
Pandangan Resensator:
Sebagai buku yang tergolong "great book" karena memadukan beberapa disiplin ilmu seperti sains, filsafat, sejarah, dan ekonomi yang disampaikan dengan mengalir dan cukup menarik. Buku Harari ini bisa dibilang cukup sensitif karena mengangakat sebuah topik yang diperdebatkan oleh berbagai kelompok, terutama persoalan agama yang dinyatakan sebagai "tatanan khayal" yang mampu mengikat dan menjadi alat kohesi masyarakat, serta berbagai macam perspektif yang masih berada pada taraf "perang pemikiran" pada akhir-akhir ini seperti gender, HAM, rekayasa makhluk hidup, dll. Buku setebal 500 halaman ini menyajikan hal-hal yang terkadang luput dari penglihatan kita sehari-hari sehingga dapat menjadi warna menarik dalam sebuah diskursus ataupun merefleksikan sebuah realitas. Selain itu sejarah panjang kehidupan Sapiens yang diceritakan dalam buku ini tentu saja sarat akan gagasan "Teori Evolusi" Charles Darwin yang ditentang oleh gagasan "Teori Penciptaan". Berkaitan dengan 2 teori besar ini, sebagai sebuah rekomendasi untuk menambah khazanah bacaan, saya merekomendasikan buku serial Diskusi Tasawuf Modern (DTM) nya Agus Mustofa yang mungkin sebagai "Teori Alternatif" yang cukup menarik untuk kita simak di dalam bukunya yang berjudul "Ternyata Adam Dilahirkan" dan "Adam Tak Diusir Dari Surga".
