Mohon tunggu...
Chaca Nugraha Zaid
Chaca Nugraha Zaid Mohon Tunggu... Freelancer - Lifelong Learner

Penikmat Sains, Teknologi, Filsafat, dan Pemikiran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Siapkah "Virtual Reality" Digunakan pada Proses Pembelajaran?

7 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 7 Maret 2021   19:02 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penggunaan virtual reality dalam pembelajaran (sumber: binus.ac.id)

Adapun dampak negatifnya dalam penerapan VR ini yaitu pada kesehatan mata yang ketika digunakan selama 6 jam terus-terusan tentunya akan menurunkan kemampuan mata, sama halnya dengan penggunaan gawai ataupun laptop dalam waktu yang lama. 

Oleh karena itu memang dibutuhkan manajemen waktu dan pengontrolan dalam penggunaan VR ini. Sebagai intermeso berikut ada video yang menceritakan pengalamannya dalam menggunakan VR secara terus-terusan selama 1 pekan.


Kemudian pertanyaan lainnya yang muncul adalah, bukankah VR ini malah dapat membuat guru jadi kehilangan pekerjaan? Jawabannya tentu saja tidak, karena memang semakin berkembangnya zaman seorang guru justru dituntut untuk meningkatkan kemampuannya (kreatif dan adaptif) dalam metode pembelajaran. 

Penggunaan VR menuntut guru membuat template pembelajaran VR nya berdasarkan pelajaran yang diapunya. Kenapa bukan programmer saja? Tetap saja membutuhkan guru sebagai praktisi di dunia pendidikan yang jauh lebih paham bagaimana tingkat pemahaman dan kebutuhan peserta didik, penerapan kurikulum, RPP, penguasaan suatu mata pelajaran, dll nya dalam proses pembelajaran di kelas. 

Saya jadi teringat sebuah kutipan bahwasanya dalam dunia pendidikan, metode pembelajaran itu lebih penting daripada materi, namun jiwa seorang pendidik jauh lebih penting daripada metode, karena pendidikan itu berbicara soal jiwa seorang pendidik (yang belum dapat digantikan oleh mesin) yang siap mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya. 

Namun bukan berarti ketika memiliki jiwa seorang pendidik, lantas abai untuk meningkatkan kapasitas diri dalam penggunaan metode dan materi dalam pembelajaran.

"Satu mesin dapat melakukan pekerjaan lima puluh orang biasa. Namun tidak ada mesin yang dapat melakukan pekerjaan satu orang yang luar biasa." (Elbert Hubbard)

Rekomendasi bacaan selanjutnya: Habis Pandemi, Terbitlah "Knowledge Obesity"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun