Buruknya amenitas dan utilitas kota mengakibatkan area pusat kota mengalami banjir jika terjadi hujan dan air pasang secara bersamaan, hal yang sangat tidak lazim bagi kota berkontur ini. Selain itu, merupakan kota dengan kepadatan kendaraan roda 2 tertinggi di indonesia timur namun spesifikasi Jalan Kota yang tidak mendukung (dimensi layak fisik jalan), tentu makin mempercepat datangnya masalah kemacetan di masa depan. Dengan geliat perkembangan kota yang semakin dinamis, Kota ini akan dihadapkan pada masalah perkotaan yang selama ini sudah menghinggapi kota – kota besar lainnya.
Berkaca pada keberhasilan Kota Curitiba, Bandung dan Surabaya dalam mengatasi masalah perkotaan, diharapkan figur – figur yang memiliki urban visioner dalam membaca perkembangan kota. Hal ini juga tentu harus didukung oleh pola kebijakan yang sistematis dan efisien, khususnya para Arsitek dan Urbanis yang selama ini hanya duduk dibelakang layar dengan segala keterbatasannya sehingga mampu merubah paradigma pembangunan bahwa ekonomi bukanlah indikator utama untuk menciptakan kota yang ideal. Kota Ternate yang kondisinya hampir sama dengan kota – kota lain di Indonesia dan Dunia diharapkan bisa melahirkan City Leader yang mampu menjawab tantangan permasalahan kota dan merubah arah perkembangan Kota Ternate ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H