Kesehatan memang mahal sekali jika di bandingkan dengan materil. Kebersihan merupakan pangkal dari kesehatan dengan begitu slogan itu seakan memberi pesan tertentu bagi setiap individu agar selalu senantiasa menjaga , merawat tubuh agar selalu fit dengan berolah raga dan pola makan yang sehat. Kekebalan tubuh manusia semakin tua malah semakin renta karena system imun yang manjaganya akan kalah dengan bakteri,virus maupunn sejenisnya.
Tidak salah ketika penyakit selalu menyerang begitu saja tanpa di sadari sebelumnya semuanya itu tidak lain hal lemahnya antibody. ketika virus datang menyerang tubuh dan menyerang system imun maka jalan satu-satunya adalah minum obat. Memang tidak salah jika penyakit kambuh dengan obat satu-satunya,tapi coba di lihat efek dari obat sendiri bisa mengakibatkan ketergantungan. Secara otomatis bakteri yang ada di dalam tubuh semakin kebal dengan obat antibiotik.
Para pakar kesehatan sangat mengkhawatirkan dengan fenomena tersebut. Langkah yang di ambil oleh mereka dalam pengobatan secara tradisional melalui pengobatan herbal yang masih alami salahsatunya teh dan madu yang mampu mengatasi bakteri yang masih semakin merajalel. Penggunaan antibiotik yang berulang-ulang merupakan penyebab terbesar dari jenis bakteri yang menjadi kebal terhadap obat. Pakar kesehatan menyebutnya dengan istilah “arms race”. Kompas.com
Semakin ganasnya bakteri yang tidak bisa di basmi lagi dengan obat antibioiotik seakan menjadi momok setelah antibiotik pada tahun 1940-an. Antibiotik dahulu pernah menjadi jalan utama untuk membasmi bakteri namun dalam ranah sekarang antibiotik tidak terlalu seefektif dulu. Dengan perubahan siklus dan perkembangan ketika bakteri sudah menjadi tidak rentan lagi dengan obat maka dari itu perlu adanya alternative lain untuk mengatasi masalah seperti ini.
Menurut salahsatu peneliti dari Cardiff university inggris yaitu prof. les Baillie menyatakan bahwa untuk mengatasi sebuah penyakitseperti itu bukan berati harus kembali pada jaman sebelum di temukannya antibiotik yang menjadi permasalahan besar ketika di terpa dengan penyakit yang aneh dan kebal. Oleh karena itu, para ilmuwan kini sedang mencoba untuk mencari solusi alternatif yang sekiranya bisa membuat resisten terhadap antibiotik. Baillie sekarang yang mengetuai tim riset untuk mencari tahu apakah obat kuno seperti teh dan madu dapat menjadi cara berikutnya sebagai obat yang paling efektif mengobati penyakit seperti ini.
Setelah di lakukan riset mengenai kandungan yang ada di dalam teh ternyata mengandung suatu senyawa yang dinamakan polifenol yang memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Tim peneliti yang dipimpin Baillie telah menemukan, teh mampu untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh Clostridium difficile, bakteri yang bertanggung jawab untuk setidaknya 2.000 orang tewas dan lebih dari 24.000 kasus infeksi tahun lalu. kompas.com
Salah seorang ahli bedah dari Cardiff yakni Rhidian Morgan-Jones, mengemukakan bahwa ada kekhawatiran tentang keberadaan obat tradisional ini, untuk masa mendatang kemungkinan besar fungsi dari antibiotik tidak lagi dapat di gunakan. Dengan begitu pengaplikasian obat tradisional di funugsikan agar tidak menghapus fungsi dari antibiotikyang selama ini telah di percaya dapat menghabisi bakteri.
Prof. David Livermore juga dari Badan Perlindungan Kesehatan Inggris telah memberi peringatan terhadap operasi besar dalam penanganan kanker yang akan menjadi lebih bahaya lagi. Penggunaan antibiotik kemungkinan hanya akan bisa dilakukan untuk 10 tahun ke depan. Dengan begitu perlu adanya pengganti antibiotik kemudian dalam perkembangan dunia kedokteran modern kini, seperti halnya perawatan intensif dan transplantasi organ yang akan berada di bawah ancaman tanpa antiobiotik.