Fikiranku bagai alfafet yang berserakan
Ku terdiam terpaku membisu penuh keheningan
Kau datang seperti punduk merindukan bulan
Kau bawakan secarik harapan
Seakan badai elektrik menerjang ragaku
Molekul molekul tubuh bergejolak mengitari hatiku
Kau ambrol semua kesedihanku
Kau temukan sumber kebahagiaanku
Berlalu angan ku mendengarmu
Bukti kedatanganmu mengemparkanku
Perlahan tangis bahagia mengiringi hela nafasku
Kau bawa tissu penghapus air mataku
Senyum simpul merona di raut wajahku
Kau balas senyum manis mewarnai sisi muka
Kau siarkan radio impianku
Terimakasih telah datang dikehidupanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H