Mohon tunggu...
Yusuf Hidayat
Yusuf Hidayat Mohon Tunggu... -

karyawan di Poso Energy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Episode Terakhir Jokowi

18 Maret 2014   05:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:49 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya ada rasa khawatir ketika Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta. Khawatir akan seperti Solo yang ditinggal sebelum habis masa jabatannya. Tapi kekhawatiran itu lenyap ketika Jokowi selalu "blusukan" di Jakarta, menjanjikan Jakarta yang lebih baik dalam lima tahun kedepan,memberantas korupsi, lelang jabatan, dan banyak lagi janji janji yang diucapkan yang membuat warga Jakarta berharap banyak kepadanya.
Rasa khawatir muncul lagi ketika ada wacana Jokowi hendak di capreskan oleh sebagian masyarakat. Betapa tidak, dari Walikota menjadi Gubernur adalah pilihan terbaik yang diambil Jokowi dalam karir jabatannya walaupun ada sebagian orang yang menggunjingnya dengan mengatakan bahwa Jokowi orang yang mengabaikan sebuah amanat dan sekarang karir menjadi Presiden ada didepan matanya.
Dan sekali lagi rasa khawatir itu hilang setelah Jokowi berjanji akan menjadi gubernur DKI sampai selesai dan tidak tertarik dengan wacana capres yang diusung sebagian masyarakat itu. Janji yang mungkin dilatarbelakangi oleh masalalunya yang tidak selesai dalam menjaga amanat sebagai walikota Solo dan itu tak boleh terulang ketika menjadi gubernur.Sebuah alasan yang logis dari orang yang memahami agama. Bahwa terlarang baginya untuk melanggar sebuah amanat apalagi ditambah mengingkari janji yang diucapkannya sendiri, amanat bukan dari satu orang dan janji kepada banyak orang.
Tapi entah kenapa Jokowi menerima tawaran itu. Tawaran menjadi capres, calon presiden.Ada yang bergembira dan tidak sedikit yang kecewa atau mungkin marah. Kita tidak tahu apa yang membuat orang bergembira karena kalau dari prestasi-jujur- belum ada yang diraih oleh seorang Jokowi. Yang sedih dan marah bukan karena tidak senang Jokowi menjadi capres, tapi Jokowi sudah banyak berjanji kepada masyarakat, khususnya masyarakat DKI. Dua kali amanah telah diabaikan,puluhan janji diingkari dan ini merupakan pelanggaran berat dalam agama yang dianut juga oleh Jokowi. Sepertinya godaan duniawi atau rasa takut Jokowi kepada "pimpinannya" yang membuat Jokowi tak menganggap ada "UU Tuhan" yang ada dalam agamanya.Dan ini bisa jadi episode terakhir dalam kehidupan seorang Jokowi. Ketika dua kali mengabaikan sebuah amanat tak akan pernah ada amanat untuk yang ketiga. Karena Tuhan tak pernah sedikitpun lengah atas apa yang diperbuat umatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun