Masih penting untuk mengingat bahaya ini ketika mengganti jumlah lemak yang meningkat dalam pakan salmon dengan minyak nabati, yang memiliki kandungan asam lemak n-3 sehat yang lebih rendah.
Kelainan Bentuk Tulang
Kelainan bentuk merupakan masalah dalam budidaya ikan, secara finansial dan etis. Nutrisi, terutama vitamin dan mineral, tampaknya memiliki arti penting bagi perkembangan kelainan bentuk.Â
Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa kekurangan fosfor dan seng dalam periode pertumbuhan cepat dapat mempengaruhi mineralisasi tulang pada salmon Atlantik, dan dengan demikian memberikan frekuensi deformitas yang lebih tinggi.
Jika kekurangan ini sudah ada pada saat mulai menyusui, dan menjadi kronis, kelainan bentuk akan terjadi bahkan jika hanya ada kekurangan moderat dari mineral-mineral ini. Setelah kebutuhan fosfor dan seng terpenuhi, deformitas akan termineralisasi dan menjadi permanen.Â
Vitamin A mungkin merupakan faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan kelainan tulang belakang pada beberapa spesies. Namun, dalam percobaan dengan telur salmon, tidak ada hubungan yang ditemukan antara status vitamin A dalam telur dan perkembangan kelainan pada embrio yang sedang tumbuh.Â
Terlalu banyak vitamin A dalam pakan, dalam percobaan lain, terbukti menyebabkan perkembangan vertebra yang abnormal pada beberapa spesies, di antaranya salmon. Kekurangan vitamin C pada ikan salmon memberikan deformitas vertebra klasik dalam bentuk skoliosis dan lordosis.Â
Kekurangan vitamin C dalam waktu yang lebih singkat pada ikan yang lebih besar juga dapat menyebabkan kelainan bentuk; ini telah disarankan sebagai penyebab cacat pada area rahang.
Katarak
Katarak adalah kelainan mata yang muncul secara berkala dan memiliki dampak tinggi pada salmon Atlantik. Beberapa faktor nutrisi tampaknya mempengaruhi perkembangan katarak.Â
Kadar lemak tinggi dalam pakan dan konsentrasi tinggi pro-oksidan seperti zat besi, seng dan mangan telah terbukti meningkatkan frekuensi katarak ireversibel pada salmon. Sementara itu, antioksidan (astaxanthin dan vitamin C) telah terbukti mengurangi frekuensi.Â
Ini menunjukkan bahwa diet seimbang dengan pro dan antioksidan akan memiliki efek pencegahan terhadap katarak. Kandungan lemak dalam pakan juga mempengaruhi laju pertumbuhan, dan ada kemungkinan bahwa pengaruh kadar lemak pada frekuensi katarak mungkin terkait dengan pertumbuhan yang cepat.Â
Ada juga potensi peningkatan oksidasi dalam pakan berlemak tinggi karena kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang lebih tinggi. Kekurangan asam amino metionin dan triptofan sebagai faktor dalam pengembangan katarak telah lama menjadi topik diskusi dalam penelitian akuakultur.Â