Mohon tunggu...
Anu
Anu Mohon Tunggu... Administrasi - Merta

Anu Merta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Obat Statin Gratis di Fast Food Chains

4 Desember 2012   04:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah studi dari Imperial College London menyarankan fast food chain untuk mulai memberikan obat-obatan statin secara gratis pada para konsumennya dalam membantu menyeimbangkan efek-efek negatif dari junk food pada tubuh mereka.

Para peneliti yang bekerja dalam studi ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa mengkonsumsi suatu obat statin dengan suatu makanan fast food itu akan menetralkan kerusakan yang diakibatkan oleh memakannya.

"Statin tidak menghilangkan semua efek tidak sehat dari burger dan gorengan. Akan lebih baik untuk sama sekali menjauhi makanan berlemak. Tapi, kami berpikir bahwa dalam hal kemungkinan anda untuk mengalami serangan jantung, meminum statin bisa mengurangi resiko anda ke tingkat yang lebih kurang sama seperti sebelum makanan fast food meningkatkannya," Dr. Darrel Francis dari National Heart and Lung Institute, pemimpin studi ini menjelaskan.

Team peneliti menyarankan obat-obatan statin untuk diberikan secara gratis -- tanpa suatu resep -- kepada para konsumen fast food beserta makanan yang mereka pesan.

Dr. Francis bahkan mengacu pada statin dalam suatu interview lebih sebagai "supplement" dari pada sebagai obat-obatan, membandingkannya dengan bumbu-bumbu yang akan ditempatkan oleh seseorang pada burger dan gorengan.

Tapi kepercayaan bahwa obat-obatan statin itu tidak ada bedanya dengan makanan atau supplement dan aman untuk dibeli oleh orang-orang seperti permen itu gila.

Obat-obatan statin bukan cuma menguras enzim-enzim yang penting bagi tubuh misalnya coenzyme Q10 (CoQ10) dan menghalangi tubuh untuk memproduksinya, tapi juga merusak cell-cell dan jaringan di dalam tubuh.

"Kita tahu bahwa statin bisa menyebabkan kerusakan otot, bahkan pada orang-orang yang tidak mengalami gejala apapun atau test-test darah yang tidak normal, biopsi otot-otot menunjukkan kerusakan cell," kata Mark Hyman, MD, dalam bukunya The UltraMind Solution.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun