Dengan adanya pandemi Covid-19, Mendiknas telah mengeluarkan imbauan terkait penggunaan kurikulum baru untuk merespon dan beradaptasi dengan pandemi Covid-19. Beberapa kurikulum baru telah diperkenalkan, termasuk kurikulum revisi 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum merdeka belajar.
Menteri Nadim juga menyatakan bahwa setiap sekolah memiliki kebebasan untuk menerapkan kurikulum, Â baik K-13 revisi maupun kurikulum darurat.Â
Nadiem Makarim menjelaskan pada tahun 2019  bahwa salah satu hal yang perlu diperhatikan saat mempelajari kurikulm merdeka belajar adalah kebebasan berpikir. Kebebasan berpikir adalah salah satu landasan dasar Program merdeka belajar. Kebebasan berpikir harus dipraktikkan oleh  guru  sebelum mengajar peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, dengan konsep kurikulum merdeka belajar, mengutamakan pendidikan kepribadian dan berharap agar peserta didik menjadi manusia yang unggul. Tujuannya adalah untuk menciptakan generasi yang kritis, kreatif, kolaboratif dan kompeten.Â
Menjadikan proses pembelajaran yang dilakukan  lebih fleksibel dan menyenangkan. Salah satu konsep kebebasan belajar perlu erat kaitannya dengan adanya kebebasan mengajar kepada guru. Namun, jika guru masih terjebak pikirannya, peserta didik tidak akan bebas.
Guru diharapkan  mampu menggerakkan, menemukan dan memaksimalkan potensi peserta didik. Setiap siswa adalah unik dan memiliki kemungkinan dan bakat yang berbeda, sehingga tidak dapat diidentifikasi.Â
Guru harus mampu menciptakan dan mengembangkan model pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan efektif bagi siswa. Dengan cara ini, siswa dapat mengembangkan kemampuan, bakat dan minatnya. Berbagai strategi telah dikembangkan untuk menyediakan bahan ajar  dengan cara yang mudah dijangkau oleh siswa.
Konsep kebebasan yang dipelajari di PAUD adalah kebebasan bermain. Karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. “Dalam konteks PAUD, merdeka belajar adalah merdeka bermain. Karena dua anak adalah bermain. Dunia anak-anak bersifat sukarela, tidak dipaksakan dan menyenangkan, agar hasil perkembangan mereka lebih bermakna.
Adanya kurikulum merdekaa belajar akan mengubah pendidikan baik  guru, siswa maupun sekolah. Salah satu perubahannya adalah kurikulum merdeka belajar mengutamakan pemahaman konsep. Kurikulum mandiri mengajarkan guru  materi yang lebih sederhana sehingga mereka dapat menjelajahinya tanpa tergesa-gesa ke materi berikutnya.
Struktur kurikulum pada Pendidikan Anak UsÃa Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah sebagai berikut.
A. Struktur kurikulum pada PAUD