Pentingnya evaluasi dalam kegiatan pembelajaran, yang mengharuskan seorang guru dapat memiliki persiapan dan kompetensi yang baik, baik dari segi perencanaan, dan kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran serta penguasaan terhadap bahan ajar. Seorang guru tidak cukup dengan kemampuan dalam menguasai kelas, jika tanpa di imbangi dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan kompetensi siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan selanjutnya.Â
Evaluasi merupakan pembuatan penilaian dan keputusan berdasarkan interpretasi data yang terkumpul. evaluasi ini berguna untuk mengumpulkan informasi yang jelas, akurat dan tepat waktu tentang kemajuan dan kemahiran siswa. Hal ini dapat memungkinkan guru untuk menentukan bagaimana kegiatan dan strategi bekerja dan jika ada perubahan yang diperlukan dalam pemrograman untuk membantu anak-anak mencapai harapan belajar guna menuju perubahan yang positif dalam taman kanak-kanak. Observasi dan penilaian ini merupakan cara yang efektif untuk memahami pembelajaran dan perkembangan anak. Menggunakan observasi dengan cara ini adalah praktik yang baik.
Di taman kanak-kanak, guru perlu menilai pembelajaran anak-anak dalam enam bidang/aspek pembelajaran yang dituangkan dalam program taman kanak-kanak. Karena di tahap anak-anak mereka melalui banyak tahapan saat mereka tumbuh dan belajar, sebagai guru juga harus mempertimbangkan perkembangan spiritual, bahasa, kognitif, fisik, emosional dan sosial anak.
Pengamatan dan penilaian yang cermat akan menunjukkan kepada kita apa pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dimiliki anak-anak saat ini dan, oleh karena itu, apa yang dibutuhkan untuk lebih mendukung pembelajaran dan perkembangan mereka.
Bagian penting dalam memahami pembelajaran anak-anak adalah mengamati apa yang mereka minati. Di mana mereka bermain? Apa yang mereka mainkan? Dengan siapa mereka bermain? Kegiatan atau pengalaman atau tema mana yang melibatkan mereka? Minat adalah motivator yang sangat baik bagi anak-anak. Ketika anak-anak terlibat dalam suatu kegiatan atau pengalaman yang menyerap, mereka lebih mungkin untuk belajar. Kita dapat menggunakan informasi yang kita kumpulkan melalui observasi untuk menginformasikan apa yang kita lakukan dan apa yang kita berikan.Â
Di dalam obsevasi terdapat dua bagian yaitu tes dan non tes berikut penjelasannya.
1 Â Teknik Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan bentuk tugas atau perintah yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tes tulis. Tes adalah alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian, dan pengetahuan. Dari pengertian ini maka tes adalah:Â
a. Merupakan alat
b. DirencanakanÂ
c. Sebagai pengukur kemampuan, kecakapan dan pengetahuan anak.Â
Fungsi tes Secara umum, ada dua macam fungsi :
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka melalui proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.Â
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pembelajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pembelajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.
2. Teknik Non-Tes
Non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilain dengan tidak menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial dan lainnya. Alat penilaian non tes yang biasanya menyertai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar memiliki berbagai macam. Diantara beberapa bentuknya yaitu observasi, wawancara, angket, sosiometri.
Bentuk- bentuk teknik non tesÂ
a. Observasi (pengamatan) yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya secara langsung, seksama dan sistematis. Di dalam wawancara ada empat jenisyaitu meliputi ; Wawancara terstruktur (structured interview), Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview), Wawancara bebas mendalam, Wawancara Bebas Pedoman observasi ini meliputi daftar cek, catatan ankedot, skala penilaian dan alat alat mekanis
b. Interview (wawancara) adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan cara melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan, baik dengan anak maupun orang tua. Dalam tekni wawancara ini terdapat dua bagian, terstruktur dan tidak terstruktur.Â
Wawancara terstuktur yaitu dengan menyiapkan daftar pertanyaan tertulis dan jawabannya sudah tersedia dalam bentuk skala. Sedangkan wawancara tidak terstrutur seperti guru dapat mengembangkan pertanyaan secara lebih jelas dengan pokok pertanyaan sehingga dapat diperoleh jawaban yang lebih luas dan mendalam.
c. Angket (quistionnaire) Pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar.Â
d. dokumentasi adalah teknik yang membutuhkan pengumpulan data sebagai informasi dengan mengumpulkan berbagai jenis dokumentasi tertulis, foto maupun hasil karya.
e. sosiometri adalah teknik yang di gunakan untuk mengetahui bagaimana kedudukan anak dalam berhubungan sosial di antara anggota kelompok.Â
Dalam pembahasan ini kita telah mengeksplorasi mengapa dan bagaimana kita mengamati dan menilai pembelajaran anak kecil. Pentingnya menemukan cara untuk mengamati, menilai, dan mencatat apa yang diketahui dan dapat dilakukan anak-anak sebagai titik awal untuk menyesuaikan dan memodifikasi ketentuan dan praktik pedagogis ditekankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H