Jogja Istimewa... begitu selogan yang selalu tertulis di setiap sudut jalan yang kulihat.
Sebelum aku mengenal seorang pemandu yang ramah itu, aku berfikir, bahwa Jogja Istimewa itu hanya sebuah wacana belaka. Perjalanan panjang dan melelahkan yang harus ku tempuh dari Surabaya ke Jogja terbayarkan semua.
Ketika aku belajar banyak makna kehidupan dari perjalanan budaya ke Candi Prambanan. mungkin banyak dari kalian yang sudah tahu kisah dan mitos dari Candi Prambanan.
Tapi, kali ini aku akan membahas sisi lain dari Candi Prambanan yang jarang orang tahu. Kira - kira apa itu? Yap, kisah mengenai sebuah perjalan  kehidupan dari menjadi seorang manusia hingga akhir hayatnya.Â
Candi Prambanan memiliki 3 bagian didalamnya, pertama adalah halaman pertama yang berisi sekitar 200 Candi lebih, bagian kedua yaitu berisi 3 candi utama, dan bagian terakhir berisi ratusan candi kecil. Jika kalian sering mendengar cerita Candi Prambanan dibangun oleh Bandung Bondowoso untuk membuktikan cintanya para Roro Jongrang, itu hanya mitos yang berkembang ya gaes.
Sebenarnya, Candi Prambanan merupakan tempat ibadah masyarakat yang menganut agama Hindu. Mangkanya terdapat tiga candi utama yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu. Di depan ketiga vandi tersebut juga terdapat tiga candi lagi, yang sering liat serial India di Televisi pasti tau. Candi Angsa, Candi Nandi, dan Candi garuda, tapi dari ketiga candi tersebut hanya Candi Nandi aja nih yang ada patung sapinya. Penyebab hilangnya kenapa, masyarakat pun tidak tahu.Â
Gempa Jogja yang terjadi sekitar tahun sekitar tahun 2006 lalu, meluluh lantahkan hampir sebagian besar Candi Prambana. Oleh karena itu, tidak heran jika kalian ke sana candi yang berdiri hanya sedikit, dan yang lain masih berupa batu - batu yang berserakan.
FYI aja nih ya gaes,, Candi pada Zaman dahulu itu dibangunnya tidak menggunakan semen seperti sekarang ya. Tapi pembangunan dengan menggunakan puzzle. Hebatnya teknologi zaman dahulu, hanya dengan puzzle kuncian bangunan dapat berdiri menjulang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H