Pengoptimalan Kualitas Tidur bagi petani tembakau di wilayah Dawarblandong-MojokertoÂ
                                                        Oleh: Ns. Ucik Nurmalaningsih,S.kep
Tidur merupakan siklus tubuh yang dialami setiap individu dalam rangka memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Namun, bagaimanakah kalian mampu mengetahui jika tidur yang kita alami sudah optimal? Atau sudah bisa menggantikan energy yang sudah dgunakan selama satu hari beraktivitas? Apakah jumlah jam tidur mempengaruhi ? .
Mari berangkat dari definisi tidur terlebih dulu. Saat terlihat secara fisik, maka tidur bisa terlihat saat mata seseorang sudah terpejakan dan akan berlanjut menuju proses tidur selanjutnya, namun ada beberapa kondisi yang mana tanda fisik tersebut seseorang juga belum bisa secara pasti bisa tidur dan menggantikan energy yang digunakan satu hari selama beraktivitas.Â
Selain mata yang terpejam, tanda lain yang diamati dari tidur yang terlihat dari orang lain adalah: tekanan darah turun, nadi lambat, pernafasan menurun, temperatur tubuh juga turun, pembuluh darah di kulit melebar, gerakan usus kadang-kadang lebih aktif, kebanyakan otot-otot tubuh relax, dan secara umum metabo1isme tubuh turun sampai 20%.Â
Organ yang paling jelas berbeda pada waktu bangun dan tidur adalah otak. Pada waktu orang jatuh da1am tidur, otak menjadi pasif, makin tidak memberikan respons terhadap dunia luar. Dalam Konteks ini, otak mempunyai peran penting membanu tubuh untuk menggantikan energy yang hilang dan juga menggantikan sel sel yang rusak saat digunakan seharian.
Tidur sendiri terbagi menjadi beberapa 4 fase diantaranya :
- NREM (Tidur ayam) : Kondisi mata terpejam, namun masih bisa dengan mudah dibangunkan, dalam fase ini, ada pelepasan gelombang beta secara kecil dalam otak.
- NREM menuju tidur pulas, yang ditandai dengan munculnya K-Complex (puncak tegangan tinggi negatef pendek) dan ditandai dengan tanda-tanda fisik denyut jantung dan pernapasan kamu akan melambat, menjadi teratur, dan suhu tubuh menurun. Kamu juga akan menjadi semakin kurang sadar akan lingkungan sekitar. Fase ini, maka menuju tidur pulas, sehinga saat ada  rangsangan dari luar, tubuh menjadi acuh dan tidak responsive
- NREM tidur pulas : Selama fase tidur ini, tubuh memulai perbaikan dan pertumbuhan jaringan, membangun kekuatan tulang dan otot, meningkatkan pasokan darah ke otot, serta meningkatkan dan memperkuat sistem imun. Tak hanya itu, energi dan hormon pertumbuhan yang penting untuk tumbuh kembang, juga akan dipulihkan pada fase ini. Fase ini yang seringkali dicari dalam tidur, karena terjadi perbaikan jaringan
- Fase terakhir adalah REM atau tidur bermimpi
Dalam proses tidur, setiap orang mempunyai siklus tidur masing-masing sesuai durasinya, namun yang menjadi catatan bagaimana setiap orang mampu sampai pada tahap NREM tidur pulas untuk merujuk manfaat dari tidur sendiri. Belum ada penelitian yang menjelaskan berapa lama tidur yang efektif dengan kualitas yangs esuai. Namun lamanya tidur tidak menjamin bahwa tidur tersebut berkualitas, dan mampu menggantikan energi yang hilang.
Beberapa pertanyaan yang timbul dan berhubungan dengan proses tidur diantaranya: Apakah waktu tidur dan bagaimana pengoptimalan tidur agar bisa mendapatkan hasil yang optimal? Seringkali kita ketahui bahwa tidak banyak orang mempunyai tidur yang cukup, namun mereka bisa mendapatkan jam tidur yang optimal . Namun bagaimana Tips dan Trik untuk mendapatkan kualitas tidur secara maksimal?
- Pastikan kita tidak melewatkan jam tidur malam, karena saat kita begadang tidak bisa digantikan dengan tidur siang dan seringkali badan menjadi capek-capek.
- Jam tidur Optimal adalah sebelum jam 22.00 hingga 03.00 dini hari. Kondisi ini dikaitkan dengan produksi hormon melatonin dalam tidur, saat kita bisa tidur nyenyak di kondisi ini, maka tubuh akan dengan cepat menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mampu mendapatkan kualitas tidur secara optimal walaupun kurang dari 8 jam tidur
- Lingkungan tidur yang nyaman. Lingkungan yang nyaman berdasarkan kondisi masing-masing individu, namun tempat dan ruang tidur yang tidak banyak cahaya menurut penelitian dipercaya mampu membantu tubuh dengan cepat memproduksi hormone tidur.
Kondisi Permasalahan lingkungan: Petani tembakau yang bekerja malam hari
Permasalah yang terjadi pada petani tembakau adalah berhubungan dengan jam tidur, dikarenakan mereka seringkali dalam bahasa jawa "delek" atau menjadikan gulungan pada saat malam hari. Padahal kita ketahui, bahwa pada saat kita melewatkan jam tidur malam, sangat terasa pada kondisi tubuh walaupun sudah digantikan dengan tidur siang yang berkepanjangan. Namun bagaimanakah solusi yang dihadapi untuk permasalahan ini?
Maka pengoptimalan jam tidur adalah kuncinya. Sebelum melakukan pekerjaan pastikan para peani sudah tidur waaupun sebentar di antara jam 22.00- 03.00 sehingga nanti tidak akan mengganggu jam tidur. Selain itu, para petani tanpa meninggalkan tanggungjawab pekerjaan tetap mampu mendapatkan kualitas tidur yang sesuai.Â
Kondisi lain yang bisa dilakukan untuk menunjang lingkungan yang sesuai adalah mengkondisikan lingkungan. Kita ketahui bahwa pada saat menghirup secara langsung dan terus menerus bau tembakau untuk bahan rokok seringkali berpengaruh akan pernapasan atau akan berdampak terhadap penyakit ISPA. Maka langkah lain yaitu selalu mensosialisasikan untuk menggunakan masker pada saat menjalankan pekerjaan tersebut.
Daftar Pustaka:
VeryWell Health. Diakses pada 2023. The Four Stages of Sleep (NREM AND rem Sleep Cycles) WebMD. Diakses pada 2023. What Are REM and Non-REM Sleep
W., Beny A. "Fisiologi Tidur." Maranatha Journal of Medicine and Health, vol. 1, no. 2, 2002.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H