Ibu
Aku ingin rumah yang kita huni ini
Tetap berdiri kokoh
Walau banyak badai disertai hujan
Bapak
Aku ingin tak ada lagi pertengakaran
Yang terdengar menggema di rumah ini
Bukan karena kambing hitam ataupun siapa
Tapi ini karena kesadaran diri
Ibu
Aku ingin kau mengajariku tentang keadilan
Agar aku bisa tahu
Mengapa di rumah ini banyak ketidakseimbangan
Bapak
Aku ingin kau beli kapur barus yang banyak sekali
Atau mungkin perangkap tikus yang mematikan
Karena setiap kali ku tertidur
Selalu saja terdengar decitan-decitan aneh dari makhluk kotor yang menjijikkan
Sudah banyak korban yang dia makan dengan gigi kotornya itu
Lihat! Bunga yang kutanam dia gigit tanpa belas kasihan
Pak, akankah kau diam saja melihat mereka memakan rumah kita?
Ibu
Aku ingin melihat birunya langit dari rumah ini
Tanpa terhalang sedikitpun awan
Apalagi sesuatu yang menyerupai awan
Yang hitam dan menyesakkan
Ibu
Aku ingin melihat rumah kita dari atas awan
Apakah tetap hijau seperti yang kulihat dalam album kenangan?
Ataukah terlihat lebih hebat dari apa yang kusangka?
Bapak
Aku ingin tahu kenapa rumah kita benar-benar tak seperti apa yang kusangka?
Kemana larinya warna hijau yang menyejukkan mata?
Kenapa hanya ada tanah tandus yang tak bisa kutumbuhi bunga?
Kenapa semuanya tak seperti dulu lagi, Pak?
Ibu
Jika aku jadi serdadu tentara atau abri yang kuat
Akankah aku bisa menahan kokohnya rumah ini?
Ibu
Jika aku panggil seorang satpam ke rumah kita ini
Akankah satpam itu bisa mengatasi pertengkaran-pertengkaran selama ini?
Ibu
Jika aku jadi hakim pengadilan
Akankah aku bisa bersikap adil sehingga rumah kita jadi seimbang lagi?
Ibu
Jika aku menyemprotkan banyak racun mematikan pada tikus-tikus rumah ini
Akankah mereka semua mati dan tak memakan barang-barang di ruma ini lagi?
Ibu
Jika aku sirami semua tanah di rumah kita ini
Akankah rumah ini kembali hijau dan dinaungi birunya langit yang hanya berhiaskan awan putih?
Bapak
Apakah kau percaya bahwa aku bisa melakukan semuanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H