Mohon tunggu...
Alpin Iskandar
Alpin Iskandar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya bukan orang bener tetapi saya beneran orang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Seorang Anak yang Malang

17 Desember 2022   00:08 Diperbarui: 17 Desember 2022   00:12 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada usianya yang ke-9 ibunya pun kembali pulang dan sama seperti sebelumnya ia kembali merasakan kasih sayang ibunya tetapi kasih sayang tersebut tidak bisa ia rasakan begitu lama. Ibunya kembali berangkat dan pergi meninggalkanya lagi dan lagi. Boce hanya dapat meraasakan kasih sayang yang begitu  lama hanya dari neneknya saja. Ia adalah cucu kesayangan neneknya, walaupun demikian ia tetap merasa kesepian dan ia terkadang iri terhadapnya temannya yang memiliki keluarga yang bisa di katakan lengkap. 

Boce sering sekali bertanya kepada neneknya tentang keberadaan ayahnya, karena ia penasaran dengan sosok sang ayah, nenek pun akhirnya memberi tahu kepadanya bahwa ayah dan ibunya sudah lama bercerai ketika ia masih berumur 6 tahun. Kemudian, ia tidak lagi menanyakan keberadaan ibunya karena ia sudah mengetahui bahwa ibunya pasti akan kembali.

Menginjak usia yang ke-13  sang ibu pun kembali pulang, pada kepulanngan saat ini ibunya pun menikah lagi dan Boce memiliki ayah tiri. Awalnya ia merasa senang karena ia berharap akan mendapatkan kasih sayang dari seorang sosok sang ayah dan merasakan kasih sayang dari ibu lebih lama dari biasanya. 

Tetapi, pada kenyataannya tidak seperti itu, bahkan kasih sayang ibunya pun menjadi beda setelah ia memiliki ayah tiri. Setiap hari sebelum atau sepulang sekolah ia selalu dimarahi oleh ibunya, dan ia malah medapatkan perilaku layaknya seperti seorang pembatu untuk ayah tiri dan ibunya, ia selalu di suruh ini dan itu setiap hari oleh ibunya demi sang suami. walaupun dalam keadaan hujan ia tetap di paksa oleh ibunya untuk pergi membeli bakso mentah, karena suaminya itu menginginkan bakso padahal Boce ini baru pulang sekolah, dan dengan terpaksa ia pun membelinya, ketika ia sampai di rumah ia basah kuyup dan tubuhnya pun gemetaran karena kedinginan.

 Tetapi, ibu dan ayah tirinya seoalah-olah tidak peduli terhadapnya, ia pun akhirnya pergi mandi untuk membersihkan tubuhnya yang kotor, setelah ia selesai  mandi ia dengan sangat sedih melihat ayah tiri dan ibunya yang tengah asik makan bakso berdua sampai habis tanpa menyisakan sedikitpun untuknya.

Pada suatu hari Boce sudah bersiap untuk pergi kesekolah dan seperti biasa walaupun ia di perlakukan layaknya seperti seorang pembantu,, ia selalu berpamitan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Seperti anak pada umumya ia meminta uang jajan kepada ibunya, tetapi ketika ia meminta ibunya berkata "bagus, tiap hari jajan terus" dengan nada yang tinggi, lalu ibunya pun melemparkan uang senilai 2000 kepadanya. Dengan sangat sakit hati Boce pun mengambil uang tersebut, dan tanpa sadar ia pun meneteskan air mata selama berangakat sekolah.

Sepulang sekolah ia pun langsung dimarahi habis habisan oleh ibunya tanpa sebab. Kemudian, ia di beri uang oleh ibunya sebesar 200 ribu, awalnya ia kaget dan senang tetapi ibunya langsunng berkata bahwa uang itu harus cukup untuk 4 bulan. Boce pun langsung sedih dan bingung, tetapi dengan kreativitasnya ia pun berinisiatif untuk berjualan, dan itu cukup sampai 4 bulan, bahkan sampai berlanjut.

Kedatangan ayah tiri itu membuat hati Boce sakit dan bahkan membuat hatinya mati, ia yang awalnya mengharapkan kasih sayang malah mendapatkan kebalikannya. Hampir setiap ia malamun dan memikirkan hal tersebut, bahkan sampai pada suatu malam ia melamun sambil menangis sendirian tiada henti. Lalu ia pun memiliki keinginan untuk pergi ke pesanten karena ingin jauh dari ayah tiri dan ibunya.

Ketika ia menduduki bangku kelas 3 smp pada semester 2, ibunya sama ayah tirinya cerai karena ternyata selama ini ayah tiri nya selingkuh. Disana peraasaannya senang sekali tiada tara. Karena hal tersebut ibunya pun kembali bekerja ke luar negri dan menyadari kesalahannya selama ini terhadap Boce, lalu ibunya pun meminta maaf sambil menangis dan berjanji tidak akan memperlakukannya seperti itu lagi. Ketika ia lulus smp ia pun melanjutkan pendidikannya ke pesantren sambil sekolah. Pada akhirnya ia pun menjalani kehidupan barunya di pondok pesantren.

Pada usianya yang ke-18 ia pun mulai kembali penasaran dan ingin mencari tahu tentang ayah kandungnya. Ia pun akhirnya memberanikan diri bertanya kepada ibunya, lalu ibunya pun memberi tahukannya sebuah akun facebook ayahnya yang sudah lama. Ia pun mencoba mengrirm pesan dan ternyata akun tersebut masih aktif, ia pun akhirrnya minta nomer telepon ayahnya dan akhirnya di kasih. Lalu ia pun mencoba untuk menelepon nomer tersebut dan pada akhirnya di angkat. Kemudian, ketika pertama kali ia mendengar suara sang ayah ia pun tanpa sadar mengeluarkan tetesan air mata, mereka pun akhirnya melaukakan percakapan di telepon dan ayahnya meminta maaf kepadanya atas semua kesalahnya.

Satu minggu berlangsung mereka masih berkomunikasi, dan setelah itu ayahnya pun kembali menghilang dan tidak ada kabar lagi. 3 bulan setelah itu, ia pun akhirnya mendapatkan kontak ayahnya lagi, lalu ia pun mencoba mengirim pesan lagi, tetapi jawabannya dari ayahnya membuat Boce sangat terpukul dan terjatuh lagi. Pada initnya pada percaakapan tersebut ayahnya tidak mengakui Boce sebagai anaknya. Ia pun kembali  melamun sendirian di kegelapan malam dan tanpa ia sadari ia meneteskan air mata sehingga membuat hatinya benar benar mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun