Pandemi covid-19 telah berlangsung selama 1 tahun dan dampaknya terhadap ekonomi  sungguh luar biasa.
Tidak hanya bisnis kecil yang terdampak, bisnis-bisnis global dan besarpun banyak yang terkena efek pandemi.
Entah karena daya beli masyarakat yang turun atau karena adanya kebijakan pembatasan aktifitas yang kemudian mempengaruhi bisnis.
Meskipun kebijakan itu dibuat untuk menyelamatkan jiwa, namun tetap saja, secara ekonomi kemudian memberikan pengaruh yang cukup signifikan.
Industri dan bisnis yang mengandalkan mobilitas sebagai sumber pendapatannya pun yang paling terpuruk. Seperti sektor transportasi dan pariwisata.
Melakukan Adaptasi Usaha
Cara agar dapat bertahan di situasi seperti sekarang ini, mau tidak mau haruslah dengan cara melakukan adaptasi bisnis.
Bisnis yang semula banyak melakukan kegiatan ekonominya secaranya offline, perlu untuk mulai memikirkan menjalankannya secara online. Â Pengetahuan tentang marketing online dan channel-channelnya perlu diketahui untuk dapat melakukannya dengan baik.
Kegiatan bisnis yang tidak efisien dan memerlukan banyak tahap pengerjaan perlu di sederhanakan agar dapat tetap dikerjakan dari rumah oleh karyawannya.
Atau kecepatan kerja ditingkatkan agar meskipun karyawan yang masuk hanya 50% dari total kuota, namun produktifitas dapat tetap terjaga.
Serta terus melakukan terobosan guna menjaga tetap adanya pemasukan yang datang dari usaha bisnis.
Modifikasi-modifikasi layanan seperti memberikan layanan jasa delivery order, drive thru dan lain sebagainya.
Kunci utama untuk tetap dapat melakukan adaptasi bisnis adalah dengan "mendengarkan kebutuhan konsumen". Â Mengamati dengan seksama bagaimana kebutuhan konsumen yang bisa dilayani. Perubahan apa saja yang terjadi di konsumen, serta bagaimana merancang bisnis yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Melakukan Adaptasi Kebiasaan
Meskipun sudah berlangsung selama 1 tahun, namun menjalankan protokol kesehatan tetap menjadi kebiasaan baru yang masih sulit dilakukan.
Terutama karena menimbulkan rasa tidak nyaman yang mengganggu.
Seperti menggunakan masker untuk menutup hidung. Â Masih banyak yang merasa tidak leluasa bernafas dan terasa sesak.
Menjaga jarak, sulit dilakukan apalagi bila bertemu dengan kerabat dan teman dekat. Â Dorongan untuk bercengkrama dan bersenda gurau sungguh sulit dilakukan dengan menjaga jarak. Â Dan kebutuhan untuk dekat dan akrab juga menjadi alasan lain sulitnya menjaga jarak.
Menjauhi kerumunan termasuk yang masih juga sulit dilakukan di tempat-tempat publik yang memang memiliki keterbatasan tempat sementara pengunjung banyak.
Karena memang banyak tempat publik yang tidak dipersiapkan  untuk itu, maka ini menjadi tantangan tersendiri.
Meskipun demikian, upaya-upaya meminimalisir kerumunan juga masih dapat dilakukan dengan frekuensi yang semakin meningkat. Banyak yang lebih memilih menghindar apabila masih dapat dihindari.
Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, mengganti pakaian setiap habis keluar rumah, rutin melakukan disinfektan tempat yang sering digunakan meskipun masih cukup berat dilakukan, juga sudah mulai sering dilakukan.
Hal ini menjadi seperti kebiasaan baru dimana badan akan terasa kurang nyaman jika hal tersebut tidak dilakukan.
Secara tidak langsung, standar kebersihan masyarakat pun meningkat.
Banyaknya tempat-tempat cuci tangan pun menjadi salah satu faktor yang mendukung gerakan rajin cuci tangan ini.
Harapan Pandemi Akan Segera Berakhir
Pandemi masih belum berakhir, namun perkembangan penanganannya sudah semakin baik. Â Dengan adanya vaksinasi, kesadaran masyarakat, naiknya layanan kesehatan, menjadi parameter yang menimbulkan optimisme. Â Bahwa pandemi ini akan dapat dilawan dan dimenangkan oleh kita.
Masih membutuhkan waktu, tapi kita perlu mulai bersiap untuk bangkit dan kembali mengejar ketinggalan.
Khususnya di bidang ekonomi ,kita perlu banyak melakukan persiapan di race yang akan segera dibuka.
Persiapan yang bisa kita lakukan antara lain :
- Membaca trend kebutuhan masyarakat pasca pandemi dan
- Mempersiapkan tim dan produk sesuai dengan bacaan prediksi trend di atas
Kedua hal tersebut perlu dilakukan mulai dari sekarang, agar tidak tertinggal nantinya. Bismillah, semoga pandemi ini menjadikan kita dan tim kita menjadi semakin baik dan semakin tangguh kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H