Mohon tunggu...
Uci AyuParamita
Uci AyuParamita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Melalui Pengajaran Fikih Ekologi Pada Anak Usia Dini

5 Oktober 2024   18:24 Diperbarui: 5 Oktober 2024   19:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta bahwa bencana di Indonesia secara umum disebabkan karena

ulah manusia telah menemukan relevansinya. Pasalnya, sebagaimana

dikabarkan bahwa akhir-akhir ini kebakaran yang melanda di sebagian wilayah di Indonesia memang ada unsur kesengajaan, baik yang dilakukan

oknum korporasi ataupun yang lainnya. Bahkan sejak tanggal 9 Oktober

2019 BMKG mendeteksi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa

wilayah Indonesia telah tercatat sebesar 1.547 titik. Titik panas tersebut

berasal dari wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan

Kalimantan Timur.

Masalah lingkungan hidup hingga saat ini --dalam bentuk apapunmemang banyak menuai perhatian masyarakat dunia, karena realitas

mengatakan bahwa alam dari hari ke hari kian kritis. Hutan yang menyuplai

oksigen kian hari kian menciut, air laut dan air sungai tercemar, tanah

terkontaminasi zat-zat yang berbahaya, lapisan ozon semakin menipis dan

menyebabkan panas yang sangat terasa, gumpalan gunung es di Kutub

Utara dan Kutub Selatan mencair dan menyebabkan naiknya permukaan air laut Seluruh fenomena ini dapat berakibat fatal bagi keberlangsungan

semua spesies makhluk hidup di muka bumi.

Oleh sebab itu, untuk memutus mata rantai ini, perlu kiranya

memberikan pemahaman kepada anak-anak (anak usia dini) dengan

harapan bahwa merekalah kelak yang akan mewarisi dan menghuni alam ini.

Dengan adanya penyadaran itu kerusakan lingkungan di waktu yang akan

datang dapat lebih bisa dikontrol dan diminimalisir. Pentingnya penanaman

pengetahuan terkait lingkungan kepada anak usia dini, juga dapat dimaknai

sebagai upaya strategis karena menyangkut pembentukan Sumber Daya

Manusia yang lebih sadar terhadap lingkungannya.

Kelalaian tentang tugas ini, justru dapat menjadi embrio rusaknya alam

secara kontinyu. Karena ibarat bangunan, anak usia dini adalah pondasi.

Mengesampingkan kuatnya bangunan pondasi samahalnya membiarkan

bangunan itu sewaktu-waktu akan roboh. Karenanya, menjadi signifikan

kiranya bahwa penanaman tentang karakter peduli lingkungan kepada anak

usia dini adalah jalan yang harus ditempuh sebagai upaya menyelamatkan bumi.

Menurut Dr. Agus Hermanto M.H.I. Prinsip Ekologi sesungguhnya sebagai dasar bagi kita dalam membangun silaturahmi manusia yang berkelanjutan. Seperti kita ketahui kondisi lingkungan global sekarang ini telah sampai pada tahap kritis yang membahayakan kehidupan kita pada sekarang ini, Karena inilah perlunya menerapkan prinsip-prinsip ekologi sebagai panduan dasar dalam membangun kembali agar masyarakat kita menjadi masyarakat yang berkelanjutan. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:

1. Prinsip Interdependensi

2. Prinsip daur ulang (Recycling)

3. Prinsip Kemitraan (Partnership)

4. Prinsip Fleksibilitas

5. Prinsip Keragamaan

Ekologi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memahami cara binatang mencari makan, berkembang biak, dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun