Mohon tunggu...
Uci Anwar
Uci Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena Hidup Harus Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Tangguh Indonesia Adakan Vaksin Disabilitas

4 September 2021   23:03 Diperbarui: 5 September 2021   00:19 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Suhenda dan Suhendi, kakak beradik tunanetra, berusaha masuk ke antrian untuk mendapatkan vaksin Covid 19, yang diadakan di SMKN 15  Jalan Gatot Soebroto No 4, Bandung, Sabtu  4 September 2021. Seorang perempuan berjaket putih bertuliskan "Perempuan Tangguh Indonesia  " bergegas menghampiri.  "Kami berempat, dua menunggu di kursi.  Kami tidak membawa pendamping, " kata Suhenda menjelaskan.


Perempuan panitia kegiatan vaksin massal tersebut mengangguk mengerti. Lalu membimbing dua pemuda tersebut kembali ke kursi   tempat  dua temannya menunggu. Tanpa pendamping, artinya tak akan ada yang menuliskan  data mereka di kartu yang wajib diisi . Maka dengan sigap  perempuan berkerudung merah tersebut berganti peran sebagai pendamping, mengeluarkan kartu pendaftaran 4 lembar, menuliskan data-data mereka.  Tak berapa lama  rombongan kecil ini dipanggil masuk ke ruang skrining dan mendapatkan vaksin dari tim nakes. Setelah 30 menit di ruang observasi,  menanti kalau-kalau ada reaksi akibat vaksin, mereka dinyatakan aman dan boleh pulang, dengan membawa bingkisan berupa beras dan uang penggantian transportasi dari panitia.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
"Terdorong evaluasi pemerintah pusat yang menyatakan  jumlah disabilitas di Jawa Barat yang baru tervaksinasi sekitar 15 persen, kami mengadakan kegiatan ini. Ternyata begitu antusias sambutan kaum disabilitas untuk mendapatkan vaksin covid- 19. Hari ini ada 500 difabel dan 100 pendamping yang divaksin," ujar Ketua III PTI  (Perempuan Tangguh Indonesia)  Hemasari Dharmabumi, yang ditunjuk sebagai koordinator sentra vaksin PTI di Jawa Barat.
Usia kaum difabel ini beragam, mulai dari usia 12 -  17 tahun, hingga 18 tahun ke atas. Berbeda dengan cara antrian vaksin di jalur umum, panitia melakukan antrian berdasarkan skala prioritas. Mereka yang ditenggarai akan resah atau tantrum jika menunggu lama, didahulukan oleh panitia. "Menangani teman-teman difabel ini, memang harus dengan penuh kasih sayang," tutur Hema.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Karena itu Yayasan Perempuan Indonesia Tangguh ( PTI ) melibatkan banyak pihak  untuk membantu upaya dinas kesehatan kota Bandung dalam percepatan tercapainya herd immunity alias kekebalan massal, melalui jalur vaksinasi ini.  Tim nakes  berasal dari Klinik Mawar Bandung,  dilibatkan juga Relawan Youth Center Mitra Citra Remaja ( MCR) . Para remaja ini  membimbing peserta vaksin dari aula tempat penyuntikan, hingga ke ruang observasi, juga keterlibatan penuh dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)  Jawa Barat.  Bantuan tenaga dan materi juga datang dari dari Sesko TNI, Komunitas Budha Tzu  Chi Indonesia, dan donatur-donatur pribadi.

" Paket beras dari Sesko TNI dan Budha Tzu Chi sungguh berarti di masa pandemi ini. Dari hasil penelusuran kami, sebagai contoh, penyandang tunanetra yang berprofesi sebagai tukang pijat, karena kondisi pandemi sebulan mereka hanya mampu mengumpulkan uang sebesar 150 ribu rupian sebulan. Bayangkan cukup apa.... " kata Hema tersendat.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Diakui Wakil Komandan Sesko TNI, Mayjen TNI Handy Geniardi,S.E,MM, rasa keperdulian sosial itu yang membuat pihaknya selalu siap berpartipasi. " Hari ini saya hadir di tengah mereka. Berkolaborasi dengan  Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia, untuk kegiatan yang cukup menyentuh ini.  Mudah mudahan bisa berkah dan berlanjut.   Satu upaya untuk membantu program pemerintah," katanya.

Sementara Direktur Umum Sesko TNI, Marsekal Pertama TNI Djoko Hadipurwanto, S.E, M.M, menjelaskan partisipasi pihaknya sejak awal pandemi untuk percepatan vaksinasi di masyarakat sudah amat aktif. "Beberapa waktu lalu kami mengadakan vaksin untuk kaum dhuafa, juga untuk 300 disabilitas, dan 3000 untuk umum.  Karena apa saja yang bisa kami bantu, akan kami bantu. Kami lakukan secara maksimal. Kita punya alat, tenaga vaksinator, juga tempat yang boleh dipakai," ujar Djoko.

Khusus untuk kegiatan yang diadakan oleh PTI ini, Djoko merasakan sebuah kebanggaan yang luar biasa. "Bangga sekali, peran perempuan untuk bangsa ini sudah terlihat jelas. Perempuan tidak hanya dibelakang, tapi maju di depan, juga  untuk percepatan vaksin ini," katanya.

Mengutip media, Hema menyebut penyandang disabilitas di Indonesia saat ini mencapai 38 juta orang." Di Kota Bandung sendiri, ada 4444 penyandang disabilitas ber KTP Bandung. Total dengan jumlah pendatang mencapai 7000 orang.
 Menurut Hema, kegiatan ini masih akan terus berlanjut. " Kami sudah menyiapkan lagi program vaksinasi massal untuk disabilitas pertengahan September ini. Bekerjasama lagi dengan pihak Sesko. Selain itu    PTI Jabar akan menyasar 4P, yakni  Perempuan, Pelajar, Pesantren  dan Pekerja sebagai upaya membantu pemerintah dalam percepatan penyerapan vaksin di semua lapisan masyarakat, " Ujar Hema. (Uci Anwar)

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun