Mohon tunggu...
Uci Anwar
Uci Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena Hidup Harus Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Normalisasi Perut Korban Banjir

4 Januari 2020   10:41 Diperbarui: 4 Januari 2020   14:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk ke gang-gang gelap dan kotor. Mengetuk setiap rumah, menanyakan berapa jumlah anggota keluarga, menyesuaikan jumlah nasi yang akan diberikannya.

Dokpri
Dokpri
Hari ketiga kemarin, timnya tampak sudah amat sangat kelelahan. Beberapa anggota Alumni Sekolah Jakarta Bersatu (ASJB) kordinator wilayah selatan yang sedang melakukan bakti sosial sempat membantunya membungkus-bungkus makanan.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
"Kami mau lihat dulu apa yang diperlukan warga setempat. Agar tidak tumpang-tindih. Sebab itu kami juga berkoordinasi dan bekerjasama dengan warga yang melakukan hal yang sama," kata Poppy, Koordinator ASJB Selatan. Bersama timnya, mereka bergerak hari ini. Menyalurkan berbagai bantuan di tiga lokasi.

Dokpri
Dokpri
Malam itu Lia berdiskusi dengan timnya. "Besok nasi goreng. Atau roti dan susu ya ?" tanyanya. Kemarin mereka memasak nasi, ayam kecap, dan bihun. Hari ketiga tenaga mereka sudah habis terkuras. Sehingga harus dipikirkan juga jenis bantuan lain, yang membuat mereka bisa meluruskan badan dan kaki mereka sejenak, alias beristirahat agar tetap sehat.

"Cape sih cape. Tapi saya selalu siap kalau disuruh dorong gerobak makanan. Ikut seneng liat tetangga-tetangga saya senang." Ujar Rosid. Padahal sudah seharian dia bekerja serabutan. Salah satunya membetulkan pompa air milik warga yang rusak.
Untuk membantu sesama tidak perlu menunggu kaya dulu. Merekalah pahlawan yang sebenarnya. (Uci Anwar)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun