Mohon tunggu...
uchy woen
uchy woen Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

hobby membaca dan nonton

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Perlu Menjauhi Sifat Toxic?

24 Oktober 2023   08:51 Diperbarui: 25 Oktober 2023   13:22 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjauhi sifat toxic | sumber: parapuan.co

Mulai dengan terlalu ikut campur tangan dengan semua urusan kita, cara berkomunikasi yang tidak sopan atau tidak mengerti batasannya, mengkritik/menegur dengan cara yang kasar, cemburu dengan siapa yang menjadi teman dekat kita. Dan masih banyak lagi sikap dan perilaku yang kita jumpai sehari-hari dari pertemanan yang membuat kita tidak nyaman berada dalam circle tersebut.

Mengapa toxic bisa terjadi? Berikut beberapa penyebab orang toxic:

Dikutip dari majalah Time, seorang pakar komunikasi dan Psikologi Lillian Glass menyebut, sifat toxic adalah hubungan apapun antara orang yang tidak saling mendukung. Di mana ada konflik dan satu berusaha untuk melemahkan yang lain, terdapat persaingan, rasa ingin menjatuhkan, dan kurangnya kekompakan.

Lebih lanjut Glass mengatakan bahwa setiap hubungan bisa saja mengalami pasang surut, namun Glass mengatakan bahwa hubungan toxic secara terus menerus tidak menyenangkan dan menguras tenaga orang-orang terlibat di dalamnya". (Lilliana Glass, dalam Virdita Ratriani, 2021. Kontan.co.id, 15 Oktober 2023).

Toxic merupakan sikap beracun yang dampaknya sangat merugikan. Dan apa yang dikatakan oleh Lilliana Glass dalam majalah Time yang ditulis oleh Virdita Ratriani, sangat jelas tergambar dalam kehidupan dunia kerja. 

Tak sedikit orang-orang yang tidak saling mendukung, berusaha untuk melemahkan dengan melakukan berbagai macam cara untuk menjatuhkan rekan kerja. Yang jelas orang yang bersifat toxic, digambarkan dengan kata-kata seperti yang biasa kita dengar, senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang. 

Cemburu dan dengki melihat kesuksesan orang lain dan enggan untuk memberi pengakuan terhadap keberhasilan/kemampuan orang lain.

Sifat toxic yang ada pada diri seseroang tentu tidak timbul begitu saja, melainkan ada yang melatar belakangi.

Para pakar psikologi mengatakan, bahwa mereka yang berperilaku toxic, karena punya trauma masa lalu yang belum pulih, peristiwa-peristiwa yang dialami terekam bertahun-tahun dalam memory. Diantaranya adalah:

  • Perceraian orangtua yang mengakibatkan ada trauma dalam diri anak
  • Melihat pertengkaran orang tua terus-menerus
  • Kurang kasih sayang dari orang sekitar entah dari keluarga ataupun teman
  • Pola asuh atau didikan yang terlalu keras dan cenderung otoriter
  • Tumbuh di lingkungan yang kurang sehat atau lingkungan yang tidak kondusif, misal dengan tetangga yang kurang bersahabat atau sering ada pertengkaran

Bisa juga karena terus-menerus tinggal dirumah kontrakkan yang mengakibatkan anak tumbuh dengan perasaan minder.

Latar belakang ini yang menyebabkan luka batin terpelihara sampai dewasa, dan ketika berada dalam lingkaran pertemanan, atau masuk dunia kerja, perilaku yang sudah terpola atau terbentuk selama ini bisa menularkan sifat-sifat tersebut bagi orang-orang sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun