Mohon tunggu...
Uchy Ningsih
Uchy Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uci Ningsih

uchyerlita337@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Guru Nasional (Motorik Anak di Usia Dini)

25 November 2021   13:52 Diperbarui: 25 November 2021   14:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Guru Nasional mengingat sekarang dunia pendidikan juga sedang berjuang untuk memberikan pendidikan untuk generasi muda bangsa di tengah-tengah masa pemulihan pasca pandemi covid 19. Ketika situasi mulai membaik dengan berbagai upaya untuk menghadapi penyebaran virus Covid-19, dunia pendidikan kembali melakukan pembelajaran tatap muka. Dengan cara belajar yang sudah mulai aktif orang tua harus tetap semangat dalam memberikan arahan belajar kepada anaknya.

Dengan belajar tidak harus dengan buku dan bulpen, anak-anak juga bisa belajar dengan cara lain seperti bermain dengan keras origami. Ketika anak belajar dengan buku dan bulpen adanya hanya rasa bosan yang di pikiranya. Sesekalo beajar dengan bermain juga menambah semangat belajar. Tidak lupa dimasa pandemi ini memperhatikan kesehatan juga agar semangat belajar untuk mencapai cita-cita.

Tidak mudah sebenarnya mengajari anak diumur 4-5 tahun yang masih senengnya hanya bermain, tetapi dengan cara yang di lakukan oleh mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo Semarang ini menjadikan semangat untuk belajar dan bermain, belajar dengan cara melihat, berpikir, berkonsentasi, dan semangat untuk bisa. Cara bermain dengan ketawa sesuka hati dengan temannya tanpa ada beban.

Perkembangan fisik motorik anak adalah salah satu perkembangan yang penting dalam tahap usia dini. Dimana seharusnya guru dan orang tua bekerjasama untuk mengembangkan motorik tersebut. Guru dan orang tua harusnya menstimulus anak dengan berbagai permainan yang menyenangkan dan menumbuhkan rasa senang terhadap anak, agar anak tertarik untuk memainkannya, dan yang paling penting dengan melakukan permainan tanpa disadari anak telah mengembangkan motoriknya.

Perkembangan fisik motorik merupakan proses yang dimana seseorang berkembang melaui respon yang menghasilkan suatu gerakan yang berkoordinasi, terorganisir dan terpadu. Maka keterampilan motorik dapat dilihat sebagai landasan seseorang berhasil dalam melakukan keterampilan motorik. Motorik yang terbagi menjadi motorik halus & kasar. Motorik kasar yaitu gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti, berlari, berjalan dan melakukan lompatan. Sementara motorik halus yaitu suatu gerakkan tubuh yang menggunakan otot kecil, dan memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan, seperti, melipat, menggunting dan meronce.

Dengan adanya belajar melipat kertas Origami menjadi suatu bentuk hewan seperti ikan menambah semangat untuk membuat yang lainnya dengan kertas origami itu. Tidak hanya itu orang tua dirumah juga bisa mengajarkan menempel, mengambar, melukis dsb. Orang tua yang kreatif menjadikan anak yang aktif dan semangat untuk belajar mencoba.

Sejalan dengan perkembangan fisik dan usia anak, syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik mengalami proses neorogical maturation. Jika syarafnya matang dan berfungsi dengan baik, maka anak dalam perkembangan fisik dan geraknya juga akan baik. A. Perbedaan, ketika anak mengalami perkembangan fisiologis, maka anak dapat membedakan gerakan, dan ini merupakan bagian dari tahap belajar perkembangan fisik dan motorik. B. Keterpaduan kemampuan dalam menggabungkan gerakan motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik, seperti berlari dan berhenti. C. Motivasi dan pengalaman.

Belajar dan bermain meningkatkan semangat anak tinggi walaupun orang tua lebih banyak menyuruh anaknya untuk belajar membaca dengan buku, tetapi lebih enaknya jika belajar membaca dengan cara ada gambar atau bermian.

Penulis oleh Naila Umi Khanifah KKN UIN Walisongo Semarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun