Asyiknya Pembelajaran IPAS Kelas 5A SDN Bulakwaru 01 dengan Model Mikir

Selama ini banyak dijumpai dalam proses pembelajaran guru menjadi pusat kegiatan pembelajaran atau sering disebut teacher centered, kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, siswa hanya mendengarkan apa penjelasan guru, hal ini mengakibatkan keboringan, minat belajar siswa menurun, motivasi belajar pun menurun. "Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai" Sardiman (2018:75). 

Bagaimana ketercapaian suatu pembelajaran diperoleh manakala motivasi belajar siswa menutrun atau bahkan tidak ada. Solusi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa adalah guru mampu memilih metode, pendekatan atau model pembelajaran yang tepat yang sesuai dan asyik untuk diterapkan. Guru yang menginspirasi  tetu harus mampu melahirkan konsep  berbagai gagasan kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajarannya. Setiap guru harus mampu mendorong peserta didik untuk menciptakan gagasan atau tindakan yang kreatif dalam proses pembelajaran. Memunculkan gagasan interaktif dalam kegiatan pembelajaran tentu saja sangat dibutuhkan guru dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan menarik. Kegiatan pembelajaran yang kreatif dalam proses belajar harus mampu merangsang peserta didik turut aktif.

MIKIR adalah satu konsep pembelajaran yang diperkenalkan Tanoto Foundation. Model pembelajaran ini dapat menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa. MIKIR adalah pembelajaran aktif yang tertulis dalam modul PINTAR bertema "Praktik yang Baik dalam Manajemen Berbasis Sekolah" ide kreatif dari Tanoto Foundation untuk pendidikan. 

Program PINTAR itu sendiri adalah  program yang dirancang untuk memperbaiki kemampuan murid dalam bidang literasi, numerasi, dan ilmu pengetahuan. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah. Dalam LMS Pintar Tanoto dijelaskan MIKIR merupakan akronim dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. Mengalami adalah melakukan kegiatan dan/atau mengamati saat proses pembelajaran berlangsung. Interaksi ialah proses pertukaran gagasan antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan proses penyampaian gagasan atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Refleksi adalah kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan mengambil hikmahnya. Model pembelajaran ini berusaha menjawab tantangan abad 21 dan mempraktiskan unsur 5M yang ada dalam kurtilas (Kurikulum 13).

Model pembelajaran ini diharapkan mampu menciptakan  peserta didik  lebih kreatif, lebih berkolaborasi dalam tim, dan kritis selama pembelajaran berlangsung. Belajar dalam tim juga diharapakan mengurangi Tingkat pembullyan antar teman, karena dalam kegiatan tim siswa belajar untuk bekerja sama dan saling melengkapi satu sama lain. Konsep pembelajaran dengan model MIKIR ini memang sangat membantu dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada peseta didik. Kegiatan pembelajarn ini guru juga di asah untuk berfikir kreatif dan inovatif,  sementara peserta didik diajak untuk belajar bekerja dalam tim dan berfikir lebih kritis dalam menuangkan ide gagasan sesuai konteks pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas V SDN Bulakwaru 01 pada mata Pelajaran IPAS Materi rantai maknan, kegiatan pembelajarannya menerapkan konsep model pembelajaran MIKIR. Pada tahapan pertama Mengalami, kegiatan yang siswa lakukan adalah, siswa dipandu guru mengamati mahluk hidup yang ada di kebun, guru mengajak siswa keluar kelas, siswa mengamati keadaan kebun yang ada di samping sekolah. Kebun tersebut ditanami pohon jambu. Setelah proses pengamatan siswa diminta menyebutkan mahluk hidup yang ada di kebun tersebut. Antar masing-masing siswa saling berinteraksi satu sama lain bertanya tentang mahluk hidup apa yang telah dilihatnya, dalam kegiatan ini proes Interaksi tahap kedua dari model MIKIR terjadi. Interaksi saling memberi informasi terhadap mahluk hidup yang dilihatnya. Pada tahapan berikutnya siswa mengumpulkan informasi-informasi yang berasal dari siswa lain.

Dengan bimbingan guru, siswa dibagi dalam beberapa kelompok, untuk berdiskusi hasil temuannya, dalam kegiatan ini ada dua aktivitas yang terjadi yaitu interaksi dan komunikasi. Secara berkelompok siswa Menyusun bagan rantai makanan berdasarkan mahluk hidup yang mereka jumpai di kebun. Hasil diskusi disampaikan di depan teman sekelasnya, proses ini adalah tahapan komunikasi, di mana siswa mengeluarkan hasil diskusinya untuk disampaikan kepada guru dan teman sekelasnya. Setelah selesai pemaparan masing-masing siswa dapat memberi saran masukan atas apa yang sudah disampaiakan siswa lain sebagai bahan penguatan dan refleksi atas proses pembelajaran. Dalam tahapan ini siswa mengalami proses refleksi. Kegiatan pembelajaran pada pembelajaran IPA maple Rantai makanan ini ternyata mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Halini terlihat 90% dari 24 siswa terlihat antusias dan asyik dalam mengikuti proses pembelajaran. Sementara 10% lainnya adalah siswa yang masih kebingungan dalm proses komunikasi, merea masih belum berani untuk memaparkan hasil diskusi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model atau konsep pembelajaran MIKIR yang diperkenalkan Tanoto mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Oleh karena itu model pembelajaran MIKIR dapat dijadikan alternatif Solusi menemukan model pembelajaran yang tepat bagi bapa ibu guru yang ingin menciptakan pembelajaran yang asyik dan berpihak pada siswa.

 

Daftar Pustaka

A,M, Sardiman, 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Depok : Rajawali Pers.