Pada dasarnya teknologi lahir sesuai karena kebutuhan manusia, namun dampak dari pada teknologi bisa positif ataupun negatif bagaimana pengaplikasinnya saja.Â
Gen-Z yang rata-rata pengguna teknologi terbesar dari jumlah manusia. Tentunya Teknologi menjadi tantangan Gen Z yang utama, bukan karena sekarang masa Pandemi, namun kita sudah harus terbiasa dengan Revolusi Industri 4.0 yang sebentar lagi akan menjadi era Society 5.0.Â
Tentunya Gen Z dipaksa untuk mampu mengoperasikan Teknologi sesuai dengan kebutuhan lingkungan masyarakat, dan untuk melakukan inovasi kreatifitas sebagai agen of development dan agen of modereniztion.
2. Social Media
Gen Z harus mampu beradaptasi dengan Teknologi dimana semua aktivitas interaksi sosial dan  kekuatan. Bisa diketahui bersama bahwa penggemar medaia social untuk Gen-Z Sebesar 34,1 persen generasi Z mengakses internet per hari selama 3-5 jam dan aplikasi yang paling sering dikunjungi adalah Instagram. Aplikasi lainnya yang sering diakses adalah Line sebanyak 45,4 persen, Google Tools (42,1 persen), dan YouTube sebesar 39,4 persen.Â
Dilansir dari (tirto.id) dengan judul artikel "Riset Mandiri,Bagamnai Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z" dimana memperlihatkan bahwa media social yang mempengaruhi cita-cita Gen-Z.
Tenunya hal ini menunjukan bahwa penggunaan medaia social cukup gigandrungi oleh Gen-Z maka perlu adanya pemanfaatan media social bukan menjadi penonton dan penikmat media social saja, tanpa memanfatkan peluang-peluang kreativitas untuk bagamana bisa mempermudah dalam berkarya dan berinovasi karena informasi yang terus beredar sangat tidak terfilter dalam media social, tentnya Gen-Z harus mampu mereduksi semua informasi untuk bagaimana bisa mengumpulkan kekuatan dalam berkarya dan berinovasi.
3. Finansial
Finansial menjadai tantangan untuk Gen-Z karena daam babak ini semua peluang pekerjaan sangat sempit dan minim membutuhkan banyak tenaga manusia. Hal ini akibat dari Digitalisasi Disruption, dimana suatu kondisi yang terjadi akibat perubahan teknologi digital dan bentuk model bisnis dalam era digital yang berakibat pada sebuah permudahan, kecepatan, kejelasan dan keamanan sebuah kondisi bisnis yang dijalankan.
Maka kebutuhan tenaga manusia akan sedikit dikurangi semisal teller atau pekerjaan yang menggunakan secara offline, ketika digitlisasi tentunya pelung untuk mendapat pkerjaan semakin sempit maka perlu adanya ilmu-ilmu baru, pengalaman baru dan terus mengasah soft skill sesua dengan apa yang dibutuhkan oleh era digitali.
Peluang untuk Gen-Z