Tidak begitu gereget beradu gagasan untuk bagaimana bisa membangun Indonesia, karena orientasinya menarik kepercayaan masyrakat dan empaty saja, agar mereka bisa dipilih. Kita lihat diantara debat capres maupun cawapres sudah seperti quis saja ada mengambil bola, dan waktu yang disediakan sangat sempit sedangakan untuk bagaimana bisa mempresentasikan gagasan untuk bagaimana bisa membangun Indonesia tidak cukup dengan waktu yang singkat dan kaku seperti cerdas cermat SMA, satu lagi kemarin yang sangat hangat tentang kisi-kisi debat capres dan cawapres dibocorkan.
padahal masyarakat ingin mempunyai sosok seorang kepala negara yang tegas dan lugas menyampaikan semua gagasan nya tidak ada bocoran-bocoran yang membuat setigma negatif untuk kedua paslon dimata masyarakat.
Sebagaimanapun kekisruhan dalam kontestasi politik tahun 2019, tidak bisa memperpecah belah NKRI kita, selalu rawat negara yang multikulturalini,karena setiaporang mempunyai hak dan kewajibanya sebagai warga negara. Masyrakat bebas memilih siapa yang pantas dan layak untuk memipin negara besar ini. walaupun masyarakat tidak bisa netral setidaknya masyarakat tidak boleh di dikte untuk memilih paslon dari nomer urut satu ataupun dua selalu utamakan kesatuan dan persatuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI