Mohon tunggu...
Surya Dhewi
Surya Dhewi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Environment Campaign Badak Jawa #SaveRhino

2 Oktober 2017   20:24 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:22 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Selain itu Babi Hutan (sus scropa) merupakan satwa competitor bagi badak Jawa dalam hal penggunaan ruang seperti jalur dan kubangan, sedangkan satwa lain merupakan competitor dalam hal penggunaan ruang dan mendapatkan makan yaitu kijang. Tsunami Akibat Gempa Bumi dan Letusan Gunung Krakatau faktor alam yang dapat menjadi ancaman bagi kelestarian badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon adalah tsunami akibat gempa bumi dan letusan Gunung Krakatau. 

Hal tersebut mengingat Semenanjung Ujung Kulon yang merupakan habitat badak jawadikelilingi oleh laut, berada pada wilayah rawan gempa dan dekat dengan Gunung Krakatau (sekitar 60 km). Sejarah menunjukan bahwa letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 telah menimbulkan tsunami dengan tinggi mencapai 30 m yang menghancurkan ekosistem daratan di wilayah Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.

Wicaksono (2015) mengatakan bahwa, di luar Indonesia, ancaman utama bagi populasi badak adalah perburuan liar. Setiap tahun, ratusan badak putih dan badak hitam Afrika dibantai demi culanya. Cula tersebut dianggap sebagai obat mujarab dalam pengobatan tradisional, terutama bagi penduduk Vietnam. Jika perburuan liar terus berlangsung, diperkirakan badak akan punah pada tahun 2026 mendatang.

Berdasarkan temuan data secara desktop research yang dilakukan, kondisi badak Jawa perlu lebih menjadi perhatian tidak hanya oleh pengamat lingkungan dan fauna tetapi juga kepada seluruh warga dunia kususnya Indonesia yang menjad ikon habitat satu-satunya badak bercula satu di dunia. Bagaimanakah cara meningkatkan awarenessterhadap keberadaan badak Jawa tersebut? Berikut identifikasi mengenai beberapa kampanye sosial yang bergerak dalam konteks lingkungan guna menjaga keberadaan badak Jawa. WWF adalah salah satu oranisasi yang bergerak turut serta awareterhadap badak Jawa.

D. Identifikasi Kampanye Lingkungan

Salah satu upaya kampanye penghentian perburuan badak dilakukan oleh Save the Rhino International. Organisasi yang bermarkas di Inggris tersebut mengajak para netizen melakukan kampanye penghentian perburuan badak lewat nail arts. Mereka mengajak netizen mengecat kuku mereka dengan cat atau gambar bertema badak, lalu mengunggahnya di media sosial dengan hashtag #nailit4rhinos. Mengapa kuku?

Hal itu tak lain karena kuku manusia terbuat dari bahan yang sama dengan cula badak, yaitu keratin. Artinya, mengkonsumsi cula badak sebagai obat sama saja memakan kuku kita sendiri. Keratin sendiri sama sekali tidak memiliki nutrisi jika dikonsumsi. Segala macam klaim mengenai efektivitas cula badak dalam pengobatan tradisional hanyalah imajinasi manusia belaka.

Run Rhino Run adalah kampanye yang diadakan WWF Indonesia untuk menggalang awareness orang-orang dengan konservasi badak Jawa di Indonesia, sekaligus dalam rangka tahun badak Internasional yang ditetapkan berdasarkan inisiasi 11 negara (Rhino Range Countries).

Kampanye yang fun ini berupa lari bareng 10 km di daerah sekitar Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Di sini, WWF Indonesia bekerja sama dengan Sinde, Samsung, dan Indo Runners. Peserta yang mengikuti kampanye tersebut yaitu pemenang kontes yang diadakan @Rhinocare, komunitas lari Indorunners, masyarakat lokal, teman-teman WWF, media, blogger, dan volunteer.

Tujuan diadakan kampanye ini untuk meningkatkan awarenessmasyarakat terhadap badak jawa khususnya yang sesuai camera trap hanyak sekitar 35-50 ekor di dunia ini. Dengan berlari mengitari habitatnya, peserta tahu bahwa betapa pentingnya menjaga keberadaan mereka sebagai salah satu ikon dunia. (www.titiw.com, 1/10/2017).

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bersama Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan mitra lainnya menyelenggarakan beberapa acara di Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten pada tanggal 22 September 2016. Acara hari badak sedunia ini diadakan bersamaan dengan kunjungan kerja Bupati Pandeglang Ibu Hj. Irna Narulita beserta staf DPRD, para pejabat pemerintahan setempat, tokoh masyarakat, perwakilan dari PT.Pertamina (persero), Indonesia Power juga para pengusaha asing dan lokal ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun