Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Penulis - Perencana Pembangunan Daerah

Bekerja di bidang perencanaan pembangunan daerah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Membuat Sambutan Pj Bupati untuk Konsultasi Publik RKPD 2025

20 Februari 2024   15:04 Diperbarui: 20 Februari 2024   17:18 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadirin yang sama berbahagia,

RKPD tahun 2025 ini merupakan penjabaran dari rencana dua tahun pembangunan daerah (RPD) tahun 2025-2026 kabupaten Polewali Mandar pengganti RPJMD yang telah selesai periode berlakunya di tahun 2024. ada 20 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan di RPD yang akan menjadi tujuan dan sasaran untuk dapat dicapai di RKPD tahun 2025.

RPD tidak memiliki visi dan misi sebagaimana RPJMD, maka oleh karena itu penyusunan RKPD tahun 2025 semata-mata diarahkan untuk penyelenggaraaan kelangsungan permerintahan daerah dan pelayanan kepada masyarakat. Dari 20 Indikator Kinerja Utama (IKU) RKPD tahun 2025 sebagai penjabaran dari rencana dua tahun RPD 2025-2026, setidaknya ada tiga point utama yang harus menjadi perhatian adalah

Pertama; Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana capaian tahun 2023 sebesar 69,24 ditargetkan menjadi 71,23 ditahun 2025. target ini optimis, hanya saja yang perlu mendapat perhatian adalah salah satu dimensi pendukungnya yaitu target 9 tahun rata-rata lama sekolah anak-anak kabupaten Polewali Mandar, setelah 20 tahun pelaksanaan RPJPD, hanya maksimal tercapai 7,6 tahun.

Dari hasil evaluasi menunjukkan anak-anak usia pendidikan dasar telah ditemukan kehilangan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam mengikuti pendidikan dasar yang diwajibkan yaitu 9 tahun atau setingkat SMP. padahal ini adalah kewenangan kabupaten untuk mewujudkannya.

Melalui forum ini, angka kehilangan kesempatan anak untuk berpartisipasi dalam pendidikan dasar agar dapat perhatian dan dijabarkan dalam kinerja RKPD tahun 2025.

Kedua; Indikator Prevalensi Stunting.  Ditahun 2022 anak-anak kita masih ditemukan, dari setiap 100 anak ditemukan 39 atau 39,26% anak dalam kondisi masalah gizi stunting dengan masa lalunya kurang konsumsi makanan bergizi dan menderita penyakit infeksi, serta masa hidup dalam kandungan ibunya kurang mendapat perhatian sehingga mereka lahir sudah dalam keadaan stunting.

Dalam RKPD tahun  2025 prevalensi stunting ditargetkan turun menjadi 32,53%, target ini tidak memberikan makna ada upaya strategis dalam penurunannya, karena standar who dinyatakan bebas dari masalah kesehatan masyarakat bila di bawah 20%.

Karena ini bersifat tehnis, saya sampaikan dalam upaya penurunan stunting libatkan mereka yang memiliki keahlian dibidang ini, dan berikan dukungan kepada mereka untuk melakukan upaya-upaya strategi dan menyeluruh dalam percepatan penurunan stunting di tahun 2024 ini dan RKPD tahun 2025.

Ketiga; inidikator kinerja angka kemiskinan di Polewali Mandar, ditahun 2023 yang sebesar 16,08 %. dan dalam RKPD tahun 2025 ditargetkan menjadi 15,37%. angka kemiskinan ini masih terlalu besar dan oleh karenanya harus menjadi perhatian serius. karena saya yakin pada dasarnya di Polewali Mandar  tidak ada masyarakat miskin, terutama miskin karena kurang makan.

Saya sangat mengharapkan prioritas pembangunan daerah ditahun 2025 fokus pada penurunan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrim. perjelas indentifikasi masalah berdasarkan kajian evaluasi  praktis yang dapat di gunakan untuk penurunan kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun