Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Penulis - Perencana Pembangunan Daerah

Bekerja di bidang perencanaan pembangunan daerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memahami Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah

6 Januari 2024   22:27 Diperbarui: 23 November 2024   16:21 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah sebagai dasar penetapan IKU, IKK dan IK-PD (Sumber; Dokpri)

Awal tahun ini semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia akan membuat Rencana Pembangunan Daerahnya (RPD) sebagai pengganti bagi Kabupaten/kota yang RPJMD berakhir ditahun 2024 tentunya termasuk provinsi, demikian dengan pasca pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur akan membuat RPJMD dengan rancangan kinerja pembangunan daerah yang akan mereka laksanakan selama periode jabatannya.

Gambar berikut adalah arsiktektur  kinerja pembangunan daerah Gambar G-8.51 sebagaimana yang ditetapkan dalam pemendagri RI nomor 86 tahun 2017 tentang tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

Secara tehnis operasional arsiktektur kinerja pembangunan daerah ini terbagi dua kerangka logikanya yaitu kerangka logis dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan dan kerangka logis dalam Renstra Perangkat Daerah. Berikut saya akan memberikan dua kerangka logikanya.

PERTAMA, Kerangka Logis dalam program Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dengan seperangkat hipotesis terkait, memberikan gambaran capaian Indiktor Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Daerah. Struktur logisnya berupa penetapan tujuan dan sasaran  serta program pembangunan daerah. Dimana capaian outcome (hasil) program tidak berhubungan langsung dengan capaian IKUnya, walaupun demikian outcome program ini merupakan Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang sangat dipengaruhi oleh logika program dari seperangkat hipotesis terkait dalam renstra masing-masing perangkat daerah Kabupaten/kota maupun provinsi.

Gambaran keberhasilan keseluruhan dari struktur logika RPD/RPJMD dengan seperangkat hipotesis terkaitnya yaitu 

  • Jika hasil (outcome) program sebagai Indiktor Kinerja Kunci (IKK) baik maka secara tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan capaian sasaran IKU. 
  • Dan Jika sasaran-sasaran IKU telah baik maka akan memberikan dampak perubahan yang diinginkan dari tujuan yang telah ditetapkan sebagai capaian Indiktor Kinerja Daerah (IKD).  

Gambaran arsitektur kinerja antara IKU, IKK dan IKD  dengan  kerangka hipotesis pencapaiannya dapat dilihat pada gambar berikut;

Gambar 2. Rangkaian Hipotesis Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah dan Hubungan dengan Indikator Kinerja Daerah (Sumber; Dokpri)
Gambar 2. Rangkaian Hipotesis Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah dan Hubungan dengan Indikator Kinerja Daerah (Sumber; Dokpri)

KEDUA. Kerangka Logis  program dengan seperangkat hipotesis terkait dalam renstra Perangkat Daerah, memberikan gambaran hubungan langsung antara capaian-capaian aktifitas-aktfitas (sub kegiatan), output kegiatan, outcome program, sasaran dan tujuan renstra perangkat daerah.  Disini Indikator outcome program sebagai IKK dalam  dalam mencapai IKU dan sekaligus sebagai capaian indikator Daerah sebagaimana yang disajikan dalam struktur hipotesis yang pertama.

Gambaran keberhasilan struktur hipotesis ini memberikan gambaran keberhasilan kinerja urusan pembangunan yang merupakan kewenangan masing-masing Perangkat Daerah,  Misalnya urusan pembangunan kesehatan merupakan kewenangan Dinas Kesehatan, Urusan pembangunan Pendidikan merupakan kewenangan Dinas Pendidikan, demikian dengan urusan pembangunan lainnya dalam suatu kabupaten/kota.  

Arsitektur kinerja Resntra Perangkat Daerah dan kerangka hipotesinya  dapat dilihat pada gambar berikut;

Gambar 3. Rangkian hipotesis Indikator Kinerja Renstra Organisasi Perangkat Daerah (Sumber; Dokpri).
Gambar 3. Rangkian hipotesis Indikator Kinerja Renstra Organisasi Perangkat Daerah (Sumber; Dokpri).

KETIGA, Gabungan dari Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dengan IKU dan IKDnya bersama dengan Renstra Perangkat Daerah dengan IKKnya merupakan konstruksi  atau arsitektur  kinerja pembangunan daerah Gambar G-8.51 sebagaimana yang ditetapkan dalam pemendagri RI nomor 86 tahun 2017 tentang tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.  

Secara keseluruhan Arsitektur kinerja IKU, IKD dan IKK dengan Kerangka Hipotesisnya  dapat dilihat pada gambar berikut;

Gambar 4. Serangkaian Hipotesis IKK yang menghubungkan IKU daerah dan Indikator Kinerja Renstra Perangkat Daerah
Gambar 4. Serangkaian Hipotesis IKK yang menghubungkan IKU daerah dan Indikator Kinerja Renstra Perangkat Daerah

Pada gambar empat ini yang sangat penting untuk mendapat perhatian adalah penetapan sasaran pada IKU dalam renstra Perangkat Daerah ditetapkan sebagai Tujuan Renstra Perangkat Daerah.  Sementara Program yang dalam struktur hipotesis IKUnya tidak berhububungan langsung akan berhubungan langsung jika secara hipotesis diarahkan untuk pencapaian sasaran dan tujuan Renstra Perangkat Daerah dan akhirnya mempengaruhi pencapaian Sasaran dan Tujuan IKU. Dari kerangka hipotesis ini program merupakan kunci dari indikator capaian kinerja yang menghubungan Kinerja Daerah dan  Kinerja Perangkat Daerahnya.

KESIMPULANNYA, Pentingnya memahami Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah, bahwa Kinerja RPD atau RPJMD hanya melihat Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa capaian tujuan dan sasaran. Capaian ini tidak akan bisa tercapai bila program yang ditentukan sebagai Indiktor Kinerja Kunci (IKK) tidak dihubungkan dengan Renstra Perangkat Daerah pada kebupatan/kota atau provinsi. Menghubungkannya dilakukan dengan cara sasaran yang ada pada RPD/RPJMD dijadikan tujuan pada Renstra Perangkat Daerahnya. 

TINDAK LANJUT dari uraian diatas untuk kerja-kerja operasional dalam menjawab hipotesisnya sebagai suatu permasalahan yang harus dijawab adalah 

  • Apakah hubungan capaian-capaian indikator ouput kinerja sub kegiatan terhadap capaian indikator output kegiatannya ?
  • Apakah ada hubungan capaian indikator output kinerja  kegiatan terhadap  capaian hasil Indikator Kinerja Kunci (IKK) Outcome Program ?
  • Apakah ada bubungan capaian hasil Indikator Kinerja Kunci (IKK) Outcome Program terhadap capaian kinerja dampak sasaran dan tujuan Renstra OPD?
  • Dan terakhir Apakah ada hubungan capaian kinerja dampak Sasaran dan Tujuan setiap urusan pembangunan dengan capaian IKU RKPD atau IKU daerah?

Jawaban-jawaban dari uraian pernyataan permasalahan arsitektur kenerja  perencanaan pembangunan daerah ini, akan memperlihatkan gambaran kinerja pembangunan daerah pada Kabupaten ataupun Provinsi, "Apakah sudah sesuai dengan arsitektur kinerja pembangunan daerah atau tidak sesuai dengan arsitektur kinerja pembangunan daerah.?

-

Catatan: Ditulis berdasarkan pengalaman empiris penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun