Mohon tunggu...
Ubed Muzhida Al Mabrur
Ubed Muzhida Al Mabrur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Ubed Muzhida Mabrur mahasiswa UIN Raden mas said Surakarta. Saya anak pertama dari 4 bersaudara, hobi saya nonton sepak bola dan juga hobi membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun pondasi kokoh: peran pendidikan keluarga dalam masa emas anak usia dini

12 Juni 2024   18:39 Diperbarui: 12 Juni 2024   18:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara kodrati anak dilahirkan dalam keadaan fitrah kemudian orang tualah yang menentukan bagaimana nasib anaknya kedepannya. Orang tua memiliki peran yang sangat dominan terhadap pembinaan anak-anaknya, yang mana anak merupakan amanat dari Allah subhanahu wa ta'ala dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah nanti maka dari itu pentingnya pendidikan Islam dalam keluarga ini dilakukan.

Seiring dengan dinamika yang terjadi di masyarakat orang tua dituntut untuk lebih mencermati dan menyikapi apa yang dilakukan oleh putra-putrinya, serta lebih memperhatikan pengawasan dan pembinaan terhadap putra-putrinya agar putra-putrinya tidak terseret ke dalam arus pergaulan remaja dan gaya hidup remaja yang tidak sesuai dengan agama. Sudah kita ketahui bersama bahwa di zaman sekarang ini banyak sekali berseliweran di sosial media kasus-kasus yang berkaitan dengan kenakalan remaja entah itu pembunuhan, pelecehan seksual, perundungan perkelahian dan lain sebagainya.

Maka dari itu berkaca dengan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini pendidikan Islam dalam keluarga khususnya peran orang tua dalam anak-anaknya itu sangatlah penting, sudah kita ketahui bersama bahwa anak yang sholeh dan sholehah merupakan tambang emas bagi orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat, tetapi sebaliknya bila orang tua lengah dan sembrono dalam mendidik anak-anaknya sehingga menjadi anak yang durhaka, maka anak yang semestinya menjadi permata itu akan berbalik menjadi musuh yang menyengsarakan orang tua di dunia dan di akhirat.

Dalam hal ini orang tua harus termotivasi untuk membimbing dan mendidik putra-putrinya, jangan bersikap cuek dan sembrono terhadap pendidikan putra-putrinya. Seperti halnya dalam dunia kesehatan mencegah lebih baik daripada mengobati. Membina anak-anaknya menjadi baik tidak rusak itu lebih baik daripada memperbaiki sesudah jadi rusak. Tidak sedikit orang tua yang mengeluh dan merasa deblek dengan sikap perilaku maupun gaya pergaulan anak-anaknya.

Untuk itulah keluarga sebagai madrasatul ula bagi anak, harus menyadari bahwa orang tua adalah role model anak-anaknya karena pada dasarnya anak lebih mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya daripada apa yang dikatakan orang tuanya tapi orang tuanya tidak mengerjakannya.

Masa kanak-kanak adalah masa emas bagi penanaman nilai-nilai agama dan moral. Pada usia ini, anak-anak bagaikan spons yang mudah menyerap informasi dan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini sangatlah penting.

Berikut adalah beberapa peran penting orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini:

a. Menjadi Teladan yang Baik

Anak-anak belajar paling banyak dari orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan yang baik dalam berperilaku dan menjalankan syariat Islam. Hal ini termasuk dalam hal sholat, puasa, zakat, haji, dan membaca Al-Qur'an.

b. Mengajarkan Dasar-Dasar Agama Islam

Orang tua harus mulai mengajarkan dasar-dasar agama Islam kepada anak sejak usia dini. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun