Mohon tunggu...
Ubay Ananta
Ubay Ananta Mohon Tunggu... Penulis -

koordinator kesusastraan di komunitas PELAR Sumenep. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Tarate Pandian Sumenep.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Suatu Kampung

28 Maret 2016   08:39 Diperbarui: 28 Maret 2016   08:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun siwalan melambaikan kegelisahan

Juga burung cendes yang selalu risau

Pada perempuan penghias ladang

Yang menanggalkan cerita dimusim hujan

 

Oh musim yang subur

Masihkah kau pecahkan hujan

Menjadi mantra bagi para petani?

 

Sapi sapi mencucurkan air mata

Seakan menerjemahkan risau hatiku

Pada perempuan yang hilang

Dari hitam putihnya mata

 

Para petani kembali tenggelam

Di sebuah ladang

Bersama sepasang sapi

Yang digayuti sepi dan sunyi

 

Sumenep, 2016

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun