Mohon tunggu...
Mohammad Ubaidillah
Mohammad Ubaidillah Mohon Tunggu... Ilmuwan - MAHASISWA IAIN JEMBER

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Guru Sejati dan Guru Revolusioner

21 April 2020   22:32 Diperbarui: 21 April 2020   22:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang jelas dan penting ialah guru mesti memenuhi kualifikasi akademik dan kriteria bagus. Artinya, sejauh ini tidak sedikit guru yang pandai dengan cara akademik, tetapi tak sanggup jadi pendidik yang bisa memberikan memotivasi dan semangat bagi siswanya. Inilah yg dinamakan bersama "kemampuan bagus" yang jarang dipunyai oleh guru.

Bahkan tidak sedikit guru killer yang ditakuti siswanya, guru yang senantiasa menggunakan metode CBSA (Tulis Buku Hingga Abis), guru yang mengajar ala kadarnya, dan tetap tidak sedikit contoh yang lain. Inilah yang butuh dibenahi, jangan sampai hingga guru aspal merusak pendidikan di negeri ini.

Guru Revolusioner
guru revolusioner mempunyai sekian banyak ciri.

Pertama, dirinya senantiasa mengajar penuh rasa ikhlas tanpa pamrih. Artinya, beliau masihlah perlu kesejahteraan, namun bukan itu tujuannya. Kenapa?

Dikarenakan jadi guru bukanlah tujuan, lantaran posisi guru hanyalah fasilitas untuk berbuat baik lebih banyak lagi dalam rangka memajukan pendidikan Indonesia yang tetap jauh dari cita-cita.

Kedua, mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi. Artinya, bagai mana bisa jadi peserta didik bakal bersikp patuh aturan jika gurunya tidak.

Ketiga, senantiasa jadi dambaan peserta didik dan memberikan memotivasi pada peserta didik supaya semangat dalam mencari ilmu, baik di sekolah ataupun di luar sekolah.

Keempat, sanggup mengajarkan terhadap peserta didik, bahwa hidup tidak sekedar menjadi manusia berilmu, akan tetapi pula beriman dan beramal.

Kelima, senantiasa mengajarkan pada peserta didik bahwa hidup bukan sekedar "mejadi apa" , tetapi yang lebih utama yakni "berbuat apa" .

Inilah yang mesti ditanamkan pada peserta didik. Dengan demikian, wajah pendidikan kita dapat semakin berseri-seri, seandainya para gurunya sejati dan revolusioner, bukan aspal.

Sehingga dari itu jadilah guru sejati dan revolusioner, bukan aspal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun