Mohon tunggu...
Ahmad Ubaidillah
Ahmad Ubaidillah Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNTAG Mengubah Balai RT Menjadi Perpustakaan dan Tempat Belajar Anak

31 Desember 2020   09:06 Diperbarui: 31 Desember 2020   09:13 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Surabaya (27/12) -- Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat KKN di Universitas 17 Agustus 1945 tahun ini terasa sangat berbeda dari KKN yang pernah diselengarakan di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini jelas disebabkan karena adanya Pandemi COVID-19 yang bisa dikatakan mengakibatkan lumpuhnya berbagai sektor kehidupan termasuk sektor pendidikan. Sejak adanya Pandemi COVID-19, sekolah-sekolah melarang seluruh siswanya untuk datang ke sekolah dan mulai menerapkan sitem belajar dalam jaringan (Daring).

Pada umumnya, mahasiswa UNTAG akan dikirim ke suatu desa untuk melakukan pengabdian masyarakat, namun terjadi banyak perubahan pada tahun 2020 dimana pandemi corona virus menyerang. Mahasiswa hanya diperbolehkan melakukan kegiatan KKN di lingkungan tempat tinggalnya masing -- masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pelaksanaan KKN berlangsung sejak 21 November 2020 sampai 27 Desember 2020 dengan mengusung tema pemulihan pendidikan yang sempat lumpuh akibat pandemi COVID-19. Salah seorang mahasiswa bernama  Ahmad Ubaidillah dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) yakni Ibu Elisa Sulistyorini, ST., MT., memilih untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah perkampungan Putat Jaya gang VIIIC RT.02 RW.13 Kel.Putat Jaya Kec.Sawahan Kota Surabaya. 

Mahasiswa memilih lokasi ini karena menurut survei banyak anak-anak yang mulai menurun semangatnya untuk belajar karena mereka menganggap sistim belajar daring kurang efektif. Sehingga banyak anak-anak yang bosan untuk mengikuti belajar daring bahkan meninggalkannya. Oleh karena itu mahasiswa bekerjasama dengan karang taruna di wilayah tersebut untuk kembali belajar dengan cara membuka tempat belajar untuk anak-anak. Akhirnya muncul ide untuk mendesign/menata Balai RT.02 menjadi taman baca dan belajar yang ramah dan tidak membosankan untuk anak-anak

 Selama 12 hari pelaksanaan mahasiswa terus mengupayakan cara untuk bisa menjadikan balai Rt menjadi tempat belajar untuk anak-anak. Beruntung sekali masyarakat serta perangkat warga setempat sangat mendukung kelancaran kegiatan ini dari awal hingg akhir kegiatan. Perlahan minat belajar anak-anak mulai kembali hingga akhir kegiatan banyak anak-anak yang datang untuk belajar di tempat belajar barunya. Dengan terlaksananya program kerja KKN diharapkan kedepannya anak-anak bisa terus semangat belajar sampai nantinya mereka bisa kembali sekolah saat pandemi telah usai. Mahasiswa juga menanamkan rasa ikut memiliki kepada anak-anak supaya anak-anak ikut merawat tempat belajar barunya dan tempat belajar ini bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Gambar 2 dan 3 :Kondisi setelah Balai Rt dirubah menjadi tempat belajar/dokpri
Gambar 2 dan 3 :Kondisi setelah Balai Rt dirubah menjadi tempat belajar/dokpri
dokpri
dokpri
Gambar 4 :Anak-anak kembali semangat untuk belajar/dokpri
Gambar 4 :Anak-anak kembali semangat untuk belajar/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun