Kekerasan politik dan pelecehan online merupakan ancaman terhadap demokrasi, kebebasan berpendapat, dan kesejahteraan individu. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, platform media sosial, dan masyarakat. Penegakan hukum yang kuat, regulasi yang tepat, pendidikan tentang etika digital, serta promosi budaya online yang inklusif dan bermartabat dapat membantu mengurangi kekerasan politik dan pelecehan online, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat secara politik di dunia maya.
Kesimpulan:
Media sosial telah menjadi sarana yang kuat dalam membentuk partisipasi politik dan pemikiran politik generasi milenial. Dalam konteks pemilu, media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan keterlibatan politik, memperluas kesadaran politik, memfasilitasi akses informasi politik, dan mempengaruhi komunikasi politik. Namun, perlu diakui bahwa penggunaan media sosial juga memiliki tantangan dan dampak negatif yang harus diatasi, seperti penyebaran berita palsu dan filter bubble. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, platform media sosial, dan individu, untuk memaksimalkan manfaat media sosial dalam pemilu sambil mengatasi masalah yang muncul, guna menjaga integritas demokrasi dan mendorong partisipasi politik yang sehat dari generasi milenial.
Daftar Pustaka:
- Bode, L., & Dalrymple, K. E. (2018). Politics in the age of viral reality: Campaigning in the 2016 US presidential election. In M. L. DeVito (Ed.), Political Campaigning in the Information Age (pp. 11-34). Routledge.
- Freelon, D., & Wells, C. (2019). Disinformation as political communication. Annals of the International Communication Association, 43(3), 213-227.
- Guess, A. M., Nagler, J., & Tucker, J. A. (2019). Less than you think: Prevalence and predictors of fake news dissemination on Facebook. Science Advances, 5(1), eaau4586.
- Jungherr, A., Jürgens, P., & Schoen, H. (2017). The mediation of politics through Twitter: An analysis of messages posted during the campaign for the German federal election 2013. Journal of Computer-Mediated Communication, 22(5), 470-488.
- Khan, M. L., Idris, I. K., & Awan, A. G. (2020). Cyberbullying and social media: A systematic literature review. International Journal of Business and Society, 21(2), 918-933.
- Sunstein, C. R. (2017). #Republic: Divided democracy in the age of social media. Princeton University Press.
- Tandoc, E. C., Lim, Z. W., & Ling, R. (2018). Defining “fake news”: A typology of scholarly definitions. Digital Journalism, 6(2), 137-153.
- Vaccari, C. (2017). Coding and analyzing social media data. In The SAGE Handbook of Social Media Research Methods (pp. 231-246). Sage Publications.
- Arifianto, A., & Darma, G. S. (2018). Peran Media Sosial dalam Pemilu 2014: Studi Kasus Pada Pemilu Presiden di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22(1), 20-31.
- Indrawati, T., & Irianto, H. (2019). Media Sosial sebagai Sarana Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 35(2), 363-377.
- Kurniasih, N., & Kuswarno, E. (2018). Peran Media Sosial dalam Pemilu Legislatif 2014: Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian Politik, 15(2), 103-117.
- Munawaroh, A. (2017). Peran Media Sosial dalam Pemilu Legislatif 2014 di Indonesia: Studi Kasus di Jawa Tengah. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 15(1), 49-63.
- Pradhanawati, N. A., & Luthfi, I. S. (2020). Pengaruh Media Sosial dalam Pemilihan Umum: Studi Kasus Pilkada DKI Jakarta 2017. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 24(1), 57-73.
- Rahmawati, D., & Aryani, R. N. (2019). Media Sosial dalam Membentuk Opini Publik pada Pemilu Presiden 2019: Studi Kasus di Kota Semarang. Jurnal Komunikator, 11(2), 191-208.
- Septiadi, A., & Prabowo, A. (2017). Peran Media Sosial dalam Pemilu di Indonesia: Studi Kasus Pemilu 2014 di Provinsi Bengkulu. Jurnal Aspikom, 3(3), 273-292.
- Wulandari, D. A., & Kristiawan, M. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Partisipasi Politik Generasi Milenial di Pemilihan Umum 2019. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(2), 87-100.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H