[caption caption="Durian Runtuh"][/caption]
Umumnya orang akan senang ketika rejeki nomplok. Saya akan menjalankan dinas luar negeri ke Penang, Malaysia dan menerima uang dinas luar negeri yang jumlahnya hampir mencapai 1x gaji saya. Pusing kepala saya. Alhamdulillah. Pusingnya bukan karena tidak ada uang. Dulu saya pernah melewati masa keuangan yang cukup sulit dan sekarang saya dalam setahun ada THR serta bonus setiap tahunnya. Pusingnya sekarang adalah karena saya belum terbentuk sikap yang baik dalam mengelola uang. Belum mendapatkan uangnya pun sudah berkhayal membelanjakan uang tersebut untuk hal-hal yang saya butuhkan dan inginkan.
Dalam khayalan, saya telah membelanjakan uang saya untuk,
[caption caption="Surface 3 128GB"]
Surface 3
Alasan saya membutuhkan laptop karena yang saya miliki sudah rusak dan juga untuk keperluan kerja. Laptop Dell turunan dari Ayah saya sudah tidak bisa dibuka sepenuhnya, harus setengah tertutup baru monitornya akan menyala. Chargerannya pun harus menemukan titik yang pas sebelum menyala/mengisi baterainya. Kebutuhan kerja saya adalah ketika saya harus menghadiri meeting atau dinas. Antara mengetik dan menulis tangan, saya lebih cepat mengetik. Tapi, kesehariannya, saya lebih sering menggunakan komputer kantor. Selain kerjaan kantor, saya ingin mencoba untuk menjalani hobi baru (mengikuti dunia gadget dan mengulasnya) dan hobi lama (bermusik) saya yang sempat sukses namun saya tinggalkan.
Â
[caption caption="Samsung 27" Curved LED Monitor"]
Samsung 27" Curved LED Monitor
Saya hanya menginginkan monitor ini. Banget.
Rasanya baru kemarin topik post saya mengenai uang kaget (THR) dan saya memutuskan untuk berhenti menghabiskannya semua. Sekarang uang kagetnya berupa uang dinas dan saya sudah putuskan untuk keperluan diri melalui khayalan saya. Sebelum hal tersebut terealisasi, saya mencari tips bagaimana sikap keuangan yang baik ketika menerima uang kaget. Tips-tips paling pas saya dapatkan dari Bankrate dan Bogleheads dan simpulkan sebagai berikut.
1. Menjaga emosi dengan menjauhkan uangnya
Uang akan menguji kita dengan berbagai macam emosi. Respon utama kita adalah berpikir dengan otak reptil sehingga saat kita diberikan uang, kita akan bereaksi layaknya reptil kabur karena merasa dalam bahaya. Otak reptil saya pun bereaksi ketika mengetahui akan menerima uang, yaitu memikirkan untuk membelanjakannya. Sehingga yang perlu saya lakukan adalah ketika menerima uangnya, uang tersebut harus segera dijauhkan dengan mendepositonya (6 bulan - 1 tahun).
2. Memikirkan dan menjalankan rencana
Ketika uang tersebut sudah dikunci dalam deposito, saya harus memikirkan sebuah rencana penggunaan uang dinas tersebut sesuai dengan prinsip keuangan saya, keadaan keuangan pribadi, dan pencapaian goals keuangan.
Yang saya komunikasikan ke istri saya adalah kedua hal tersebut. Keputusan itu membuat saya sedikit sedih dan saya mencoba untuk memikirkannya kembali berdasarkan decision-making model.
[caption caption="Decision Making Model"]
Saya sampai pada kesimpulan bahwa saya bisa membeli laptop namun dengan alternatif laptop lain yang murah. Untuk realisasinya, mungkin saya akan update post pada bulan Oktober...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H