Mohon tunggu...
Haryo Nurtiar
Haryo Nurtiar Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Perpustakaan Nasional

Cuma iseng-iseng dan sambil belajar tentang saham, finansial dan ekonomi. Katanya kita akan lebih mudah faham, dengan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Project S TikTok: Akankah Menjadi Pembunuh UMKM Lokal? Dan Bagaimana Kita Menghadapinya?

17 Juli 2023   07:55 Diperbarui: 17 Juli 2023   07:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Masalah lainnya adalah TikTok masih berada di wilayah abu-abu terkait peraturan yang ada di Indonesia. Karena TikTok tergolong menjadi platform sociocommerce, yang belum ada aturannya.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Bagaimana mengatasi masalah itu?

Sebenarnya apa yang dikatakan Teten Masduki sebagai Menteri Koperasi dan UKM, untuk mendorong revisi Permendag Nomor 50 tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik sangat baik. Karena Permendag tersebut belum mencakup sociocommerce. Sehingga harapannya revisi Permendag nantinya juga mengatur tentang sociocommerce.

Namun, tentu saja kita jangan terlalu tergantung dengan pemerintah. Dan kita pun tidak bisa protes kepada TikTok. Walau bagaimana pun, kita hanyalah pengguna TikTok dan bukan pemilik TikTok. Jadi yang perlu kita tanyakan adalah apa yang akan kita lakukan atau strategi apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi Project S ini?

Sebelum kita memutuskan tindakan yang akan kita lakukan, kita harus ingat terlebih dahulu bahwa TikTok bukanlah satu-satunya cara untuk kita bisa berjualan. Masih ada platform-platform lainnya, seperti marketplace, media sosial seperti IG atau Facebook, email marketing, atau menggunakan website sendiri. Karena itulah kita perlu memperlakukan TikTok hanya sebagai salah satu cara untuk berjualan. Dan bukan satu-satunya.

Sebenarnya potensi ancaman dari Project S ini muaranya pada harga. Sehingga strategi yang bisa kita lakukan adalah strategi untuk bisa keluar dari strategi perang harga.

Strategi perang harga biasanya dilakukan oleh para penjual yang tidak memiliki nilai tambah. Sehingga satu-satunya cara adalah dengan menurunkan harga. Dan sayangnya diikuti oleh penjual lainnya. Kamu bisa memberikan nilai tambah, serta layanan yang baik. Selain itu, kamu bisa menggunakan strategi list building. Agar kamu tidak bergantung hanya dari platform tertentu saja.

Kesimpulan

Perubahan merupakan hal yang pasti, demikian juga perubahan yang dilakukan oleh TikTok melalui Project S.  Meskipun hingga saat ini masih berupa kecurigaan, dan belum bisa dipastikan fakta mengenai Project S. Mulai sekarang ubah mindset dan strategi kita.

Jangan jadikan TikTok sebagai satu-satunya platform untuk berjualan. Gunakan juga platform lainnya. Jadikan TikTok sebagai salah satu channel untuk pemasaran. Tingkatkan layanan dan berikan nilai tambah, agar tidak terjebak ke dalam perang harga. Kamu juga bisa menggunakan strategi list building.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun