Siapa diantara kamu yang ga pernah tau atau ga pernah denger merek Bodrex, Neo Rheumacyl, My Baby, sama Marina? Taukah kamu, produk-produk itu diproduksi oleh perusahaan yang namanya PT Tempo Scan Pacific. Lalu gimana kinerja sahamnya? Di konten ini, saya akan bahas kinerja saham ini. Tapi saya ingatkan, ini bukan saran untuk membeli atau menjual saham perusahaan ini. Saya hanya mencoba menganalisa kualitas serta value dari perusahaan ini.
Kali ini saya akan mereview sisi fundamental dan value dari PT Tempo Scan Pacific. Review ini saya dasarkan dari laporan keuangan terbaru, yaitu Maret 2023. Harap diperhatikan, bahwa review ini bukanlah saran untuk membeli atau menjual saham. Saya hanya menganalisa salah satu perusahaan di bursa efek.
PT Tempo Scan Pacific memiliki kode emiten TSPC. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
PT Tempo Scan Pacific (TSP) adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dan kecantikan, dengan produk-produk seperti obat-obatan, kosmetik, suplemen, dan perawatan tubuh. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1953 dengan nama PT PD Tempo dan kemudian berganti nama menjadi PT Tempo Scan Pacific pada tahun 1991. Perusahaan ini tergabung dalam grup Tempo yang juga memiliki bisnis di media, ritel, dan properti.
 Salah satu keunggulan TSP adalah portofolio produknya yang beragam dan berkualitas. Beberapa produk unggulan TSP antara lain adalah Bodrex, Hemaviton, Marina, MY BABY, dan Viva. TSP juga memiliki lisensi untuk memproduksi dan mendistribusikan produk-produk dari merek-merek internasional seperti Nivea, Scholl, Veet, Durex, dan lain-lain. Selain itu, TSP juga terus melakukan inovasi dan pengembangan produk baru sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar.
Saat ini, perusahaan dipimpin oleh I Made Dharma Wijaya sebagai direktur utamanya. Beliau ini memiliki pengalaman yang cukup panjang di dunia farmasi. Beliau merupakan lulusan dari UGM dan PPM. Sebelum masuk ke perusahaan ini, beliau merupakan presiden direktur dari PT Parit Padang Global, yang merupakan bagian dari SOHO Global Health.
Kegiatan perusahaan terbagi menjadi empat divisi utama, yaitu divisi farmasi, produk konsumen dan kosmetik, manufaktur dan distribusi, serta divisi penunjang. Tentu saja untuk produk yang dijual, dihasilkan oleh divisi farmasi serta konsumen dan kosmetik. Sementara divisi seperti manufaktur dan distribusi dapat mendukung kegiatan perusahaan, terutama dari sisi beban produksi. Sehingga perusahaan tidak perlu lagi menggunakan perusahaan lain terutama untuk distribusi produk-produknya.
Secara ekuitas dan laba yang diperoleh, perusahaan ini mengalami kenaikan. Ekuitas mengalami kenaikan dari sebelumnya 7,5 triliun rupiah, menjadi 8,1 triliun rupiah. Sementara labanya, meningkat dari 270 milyar pada periode sebelumnya menjadi 568 milyar rupiah.
Secara historis pun, ekuitas perusahaan terus mengalami peningkatan sejak tahun 2017, dengan CAGR sebesar 8,2%. Â Sementara labanya, tercatat dari tahun 2017 hingga Desember 2022, juga mengalami kenaikan, dengan CAGR sebesar 13,2%.
Arus Kas Operasional perusahaan juga tercatat positif, yaitu sebesar 81 milyar rupiah. Arus kas operasi adalah nilai tunai yang diperoleh berdasarkan aktivitas operasional di perusahaan. Rasio arus kas operasi yang menunjukkan arah positif, secara sederhana menandakan bahwa pendapatan perusahaan lebih banyak daripada pengeluaran perusahaan.
Berdasarkan komposisi sahamnya pun, saham yang dimiliki oleh publik sebesar 15,63% sementara PT Bogamulia Nagadi memiliki komposisi sebanyak 84,37%. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik, karena itu berararti PT Bogamulia Nagadi cukup percaya dengan perusahaan ini.