Mohon tunggu...
Haryo Nurtiar
Haryo Nurtiar Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Perpustakaan Nasional

Cuma iseng-iseng dan sambil belajar tentang saham, finansial dan ekonomi. Katanya kita akan lebih mudah faham, dengan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Nyimpen Uang di Bank Masih Aman? Dampak Bangkrutnya SVB

28 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 28 Maret 2023   08:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian munculnya trust issue terhadap dunia perbankan, khususnya di Amerika. Hal ini bisa menyebabkan kenaikan harga emas, karena investor yang kehilangan kepercayaannya kepada bank, akan mengalihkan uangnya ke instrumen emas. Dan itu akan membuat kenaikan harga emas. Karena tipikal orang yang menaruh uangnya di bank adalah orang-orang konservatif, yang tidak terlalu berani mengambil resiko.

Selain itu, kebijakan terkait SVB yang diambil pemerintah Amerika juga kemungkinan mempengaruhi kenaikan inflasi. Sehingga kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya. Dan ini berdampak ke Indonesia, yaitu kenaikan suku bunga yang juga akan dinaikkan.

Ketika suku bunga naik, maka ada beberapa sektor yang juga akan mengalami kenaikan harga. Misalnya pada sektor properti dan otomotif. Atau kenaikan harga barang dari sektor industri yang terbebani oleh hutang.

Nyimpen uang di bank, masih aman?

The big questionnya adalah apakah masih aman nabung di bank?

Saya bisa katakan masih aman. Mengapa demikian?

Karena uang tabungan di Indonesia itu dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan, sebesar 2 milyar rupiah. Apalagi 98% rekening penduduk Indonesia ada di bawah Rp 100 juta. Lagipula karakter SVB dengan karakter perbankan di Indonesia itu berbeda. Dan karakter SVB inilah yang justru menjadi penyebab kebangkrutannya.

Jadi bisa dikatakan, karakter SVB ini merupakan kesalahan yang justru menyeret bank itu ke dalam kebangkrutan. Untungnya ini tidak ada di bank yang ada di Indonesia.

Lalu apa saja kesalahan yang dilakukan SVB ini?

  • Terlalu fokus pada nasabah besar: Permasalahan ketika bank hanya fokus pada nasabah besar adalah ketika mereka menarik semua uangnya, maka konsekuensinya bank harus menyediakan dana yang besar
  • Menerima simpanan dari perusahaan fintech: Fintech merupakan perusahaan yang belum stabil, sehingga bisa kapan saja menarik dananya
  • Terlalu percaya pada obligasi pemerintah: Obligasi pemerintah merupakan instrumen investasi yang aman. Namun kesalahannya adalah menggunakan dana jangka pendek yang bisa ditarik kapan saja.

Kesimpulan

Kebangkrutan SVB memiliki dampak terhadap industri keuangan dan perbankan, khususnya di Amerika Serikat dan ada beberapa hal yang menjadi penyebab kebangkrutan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun