Pemberlakukan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) diharapkan dapat menghindarkan siswa dari Learning Loss, meskipun pembelajaran dilaksanakan belum 100% dilakukan secara tata muka.Â
Pemberlakuan kebijakan PTMT menjadi peluang baik bagi guru dan siswa untuk melakukan interaksi pembelajaran sebagai satu model interaksi pembelajaran agar peserta didik tidak mengalami learning loss.Â
Disadari sepenuhnya bahwa selama pembelajaran full daring, peserta didik tidak mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Beberapa pengetahuan dasar dan keterampilan yang harus dikuasai hanya dapat dipenuhi melalui pembelajaran tatap muka.Â
Pembelajaran PTMT dilaksanakan diarahkan agar dapat mengatasi learning loss peserta didik yang didasarkan pada pencapaian indikator kurikulum sesuai dengan KI dan KD setiap mata pelajaran. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang agar pertemuan atau tatap muka terbatas dapat memenuhi learning loss peserta didik selama masa pembelajaran full online.
Rencana PTMT disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal diataranya adalah memastikan penerapan protokol kesehatan diantaranya memakai masker, menjaga jarak 1,5 meter dan memastikan peserta didik dalam satu ruangan maksimal 18 orang.Â
Pelaksanaan PTMT tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka langsung dan pembelajan online.Â
Untuk itu guru masih memerlukan penyediaan sumber belajar online disamping sumber belajar yang digunakan pada tatap muka langsung. Secara rinci pembelajaran TMPT dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sebagai berikut:
- Analisis Perangkat Pembelajaran sesuai dengan PTMT dan Penyusunan RPP model tatap muka langsung dan tatap muka secara online
- Pelaksanaan PTMT sekaligus melakukan review materi pada pembelajaran online untuk mengetahui tingkat pencapaian atau ketuntasan peserta didik untuk menjadi dasar menetapkan sajian materi pada tatap muka terbatas.
- Membuat sumber belajar yang dapat dengan mudah diakses oleh peserta didik baik pada saat pembelajaran mandiri di rumah, maupun pada saat TPMT.
- Pelaksanaan PTMT untuk Mengatasi Learning Loss dengan fokus pada pembimbingan keterampilan dan karakter peserta didik.
Hasil diagnosa dan penyusunan rencana pembelajaran, dipandang perlu untuk menyusun sumber dan bahan ajar yang selain dapat dikases pada pembelajaran online, juga dapat digunakan pada saat PTMP.Â
Pelaksanaan TPMT dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, tentu tidak dapat membiarkan peserta didik berkumpul dan berinteraksi secara langusng dalam jarak yang tidak dibenarkan.Â
Oleh karena itu pada PTMT dibutuhkan sumber belajar yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk menghindari kerumunan siswa yang telalu banyak melebihi persyaratan protokol kesehatan. Guru tetap memanfaatkan aplikasi berbasis IT agar meskipun pada pelaksanaan PTMT dengan tetap mengacu pada beberapa prinsip utama yaitu:
- Peserta didik tidak kesulitan menemukan dan mengakses materi pelajaran berbasis elektronik
- Peserta didik dapat melaksanakan aktivitas secara runtut sesuai dengan sintaks yang telah ditentukan oleh guru yang disajikan secara online (mis. melalaui LMS Moodle, e-learning, Google Classroom) dan memperoleh penjelasan langsung cara penggunaan aplikasi tersebut selama PTMT
- Penguasaan pengetahuan peserta didik lebih baik karena selain belajar mandiri di rumah juga meperoleh penguatan dan penjelasan dari guru pada saat terjadi PTMT, termasuk penguasaan keterampilan yang dapat dipraktekkan pada saat PTMT dilaksanakan.
Penutup
Pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh menggunakan ICT tetap harus dimanfaatkan selama masa PTMT sehingga model pembelajaran tetap mengintegrasikan antara pembelajaran jarak jauh dan PTMT.Â