Waktu dalam hari kupikir singkat
Namun ternyata aku yang tak kuat
Lirih hati menjerit penuh sesak
Ambisiku terus meningkat
Mengingat peluk kasih sayang ibu
Mengingat tamparan keras nasihat ayah
Mengingat kebersamaan keluarga
Aku mengingat hal semua itu
Terasa sudah jika tak Bersama
Cerita duka kini kian tertutup Bersama
Aku faham apa arti suasana
keluargalah yang utama
Kini ku berada jauh di kota sebrang
Demi terciptanya impian yang sudah terbayang
Aku kira diriku kehilangan
namun nyatanya ini hanyalah sebuah kemandirian
Secercah pesan nasihat selalu ku ingat
Jangan sampai  terlena
karena kemandirian
Dengan kehidupan yang fana
hari berganti hari
Banyak kisah yang telah aku lewati
Jalani hidup penuh sendiri
Demi masa depan yang pasti
Walau banyak rintangan yang harusku hadapi
Jauh dari orang-orang yang ku sayangi
Rinduku terhadap kampungku sendiri
Apa dayaku tatap menahan diri
Tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapan
Walau air mata terkadang tak terbendungkan
Seketika teringat keadaan tidak bisa seperti yang kita inginkan
Kita hanya seorang insan yang membutuhkan pengorbanan
Melakukan kewajiban yang tak terlupakan
Setiap jalan mempunyai tujuan
Untuk keluarga
Hingga sang pencipta
berserah diri ku padaMu
dalam sebuah  impian di dalam hidupku
Do'a selalu terucap di setiap sujudku
Untuk dirimu keluargaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H