Mohon tunggu...
Ummu Atika
Ummu Atika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa Sang Motor Penggerak dalam Berbagai Gagasan.

24 November 2018   07:19 Diperbarui: 24 November 2018   08:05 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi. Perbincangan tentang korupsi bukan hanya seputar uang, namun juga bisa dari segi waktu dan lain sebagainya. Namun untuk tema pembahasan kita saat ini membahas tentang korupsi yang berkaitan dengan uang karna pembahasan ini seperti asupan sehari-hari dalam dunia liputan pagi, penuh dengam wacana tapi untuk menindak lanjuti perkara korupsi hanya sebatas kata, hal tersebut kebanyakan dilatar belakangi oleh politik. 

Dalam hal ini masyarakat memiliki peran penting  dalam memberantas korupsi. Masyarakat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah masyarakat intelektual atau kaum terpelajar terutama mahasiswa. Mengapa harus mahasiswa? Karena mahasiwa adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki semangat yang sangat tinggi dalam memperjuangkan sesuatu. 

Terbukti dalam  sejarah perjalanan bangsa indonesia tercatat bahwa mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam peristiwa-peristiwa besar yang dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun 1945,lahirnya Orde baru tahun 1996, dan Reformasi ahun1998. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor penggerak dengan berbaga gagasan, semangat dan idealisme yang mereka miliki. 

Dan dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti bahwa mahasiswa berperan sangat penting sebagai agen perubahan (agent of change). Jadi menurut hemat kami, adapun cara  mahasiswa dalam mengantisipasi korupsi sebagaisebagai berikut.:

1. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.

Jadi, kita mulai perubahan pada lingkungan kita terlebih dulu, karena tidak mungkin kita merubah dunia sebelum dimulai dari diri sendiri. Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. 

Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah karakter.

Selain itu adapun cara kita mengantisipasi tindakan anti korupsi dikalangan masyarakat sebagai berikut:

1. Kita ajak untuk mempertebal iman
Bukan sok alim atau apalah, namun inilah hal yang terpenting dalam perbincangan duniawi, jika kita terlena akan kemewahannya segala cara kita halalkan, tanpa memperhitungkan tentang ridho sang ilahi. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih alternatif menolak atau menerima, beriman atau kufur. 

Kebebasan yang Allah berikan merupakan kepada salah satu cara untuk menguji tinggi rendahnya kadar iman seorang hamba. Ketika kita mencoba merenungi tentang kekuasaan Allah, maka manusia akan menyadari sepenuhnya kekerdilan dirinya dibanding dengan kemahakuasaan Allah. sehingga dapat kita simpulkan bahwa kita tidak pantas bersikap sewenang wenang dan memamerkan kekuasaan dan kekayaan ssraya meminggirkan kaum dhu'afa.


2. Syukur
Adapun syukur ialah pengagungan nikmat (allah), baik diekspresikan dengan lisa dan dimantapkan dalam hati maupun diaplikasikan dengan perbuatan. Mengapa kita harus bersyukur? Karna dengan kita bersyukur maka kita akan dijauhkan dari sifat buruk manusia yaitu iri dan dengki, jika kita tanamkan syukur dalam diri kita akan  merasa sangat cukup atas nikmat Allah tanpa merasa kurang dan tanpa merasa kurang yang menimbulkan sifat iri terhadap milik orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun