Mohon tunggu...
Tazkia DickLaluna
Tazkia DickLaluna Mohon Tunggu... Lainnya - aku nulis karena buat tugas guys hehehe

i lov moi self

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apasih Hikmah dari Pandemi Ini?

20 Mei 2020   20:09 Diperbarui: 20 Mei 2020   20:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal tahun 2020 ini dunia sudah mulai dihebohkan dengan adanya penyakit mematikan yang gejalanya cukup sulit dikenali karena proses inkubasinya yang memakan waktu kurang lebih 2 minggu dan gejalanya yang hampir mirip seperti penyakit flu. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona atau dikenal dengan sebutan covid-19 (Corona Virus Diseases 19), gejalanya seperti demam, batuk, sesak nafas, gangguan tenggorokan, mual, dan pilek. Jika seseorang sudah mengalami gejala-gejala tersebut maka orang tersebut diwajibkan untuk karantina pribadi atau diri sendiri (self quarantine).

Ada beberapa istilah dalam kasus ini, antara lain yaitu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) adalah mereka yang mengalami gejala-gejala diatas dan pernah berkontak secara langsung dengan orang yang postif corona, lalu ada Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah mereka yang mengalami gejala diatas dan pernah berkunjung ke daerah penularan virus ini. Akhir-akhir ini dikenal juga istilah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu mereka yang sebenarnya positif covid-19 namun tidak merasakan gejala sama sekali, OTG sebenarnya dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis. Jenis yang pertama adalah OTG yang asimtomatik yaitu mereka yang positif namun tidak nampak gejala sama sekali, kemudian ada OTG presimtomatik yaitu mereka yang terinfeksi pada minggu-minggu pertama dan merupakan fase yang berbahaya karena secara tidak sadar dapat menginfeksi orang tanpa sadar, dan yang terakhir adalah OTG simtomatik sangat ringan yaitu mereka yang mengalami gejala namun menganggapnya sebagai flu biasa sehingga mereka seringkali tidak waspada dengan gejala tersebut.

Total kasus corona di Indonesia terhitung per tanggal 06 Mei 2020 adalah 12.438 kasus, sebanyak 9.226 orang sedang mengalami perawatan, 2.317 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak 895 orang dinyatakan meninggal. Jumlah kasus yang dinyatakan sembuh terlihat sudah meningkat cukup signifikan daripada hari-hari sebelumnya, dan hal ini merupakan kabar yang baik namun tenaga medis di Indonesia juga pemerintah tetap berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir pertambahan jumlah kasus. Beberapa kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 antara lain dengan diberlakukannya physical distancing atau pemberlakuan menjaga jarak antar orang, kemudian ada work from home dan sekolah daring (dalam jaringan) yaitu sebuah upaya agar walaupun semua orang diwajibkan untuk berdiam diri di rumah namun mereka tetap bisa bekerja dan menuntut ilmu, dan yang terakhir adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu upaya agar masyarakat Indonesia tidak pergi atau mudik ke luar kota. Hal-hal diatas tentu merugikan beberapa pihak seperti pemilik rumah makan, ojek, taksi, dan masih banyak lagi.

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran ayat 190 dan 191 :

“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Pada ayat tersebut Allah SWT mengatakan bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh-Nya tidak ada yang sia-sia. Begitu pula kejadian menyebarnya virus covid-19 ini, pandemi ini tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia di bumi ini. Beberapa dampak positif yang ditimbulkan antara lain dengan adanya sekolah daring maka guru, siswa bahkan orang tua menjadi lebih menguasai teknologi masa kini, model pembelajaran yang diberikan guru pun lebih bervariasi sehingga anak-anak pun menjadi lebih kreatif. Orang tua juga semakin mudah dalam mengawasi anak karena semua kegiatan anak hanya di rumah saja. Selain itu, kita juga dapat merasakan lingkungan di sekitar kita menjadi lebih sejuk dan udara pun menjadi lebih bersih, diri kita pun menjadi terbiasa untuk selalu hidup bersih dan sehat.

Dari bacaan diatas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan tidak mungkin hanya berdampak negatif bagi kehidupan makhluknya, pasti akan ada banyak hikmah yang terkandung di dalam peristiwa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun