Mohon tunggu...
zahir
zahir Mohon Tunggu... -

mencoba menyampaikan buah pikiran yang menggelitik..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

IPO sebagai Exit Strategi Pemilik? (Bird & Taxi)

29 Maret 2016   13:58 Diperbarui: 29 Maret 2016   14:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bulan yang sama PT Express Trasindo Utama juga berhasil meraup dana masyarakat sekitar Rp 400 milliar  melalui bursa dengan melepas hampir 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, tujuan penggunaan dana juga hampir sama untuk membiayai pengeluaran modal , pembayaran hutang serta modal kerja.

Ada yang perlu kita garis bawahi adalah kedua perusahaan tersebut sama-sama menggadang-gadangkan akan melakukan peningkatan kapasitas produksi dalam hal ini  untuk memenuhi peningkatan kebutuhan armada dimasa yang akan datang yang dikatakan akan meningkat.

Sekarang mari kita  lihat beberapa tahun kebelakang  sebelum  kedua perusahaan tersebut merencanakan untuk melakukan go public, bermula di tahun 2008 berkembang dengan mendapat kucuran dana dari investor  sebesar USD 10 juta pada tahun 2010 , dan terus berkembang ke seluruh penjuru dunia tidak terkecuali juga  berkembang di  Indonesia, yang kini telah bernilai USD 17 milyar pada tahun 2014, UBER dapat dipandang di dunia internasional sebagai salah satu perusahaan start up (berkaitan jasa transportasi) yang sangat memiliki masa depan yang cerah.

Dengan tarif layanan yang relatif lebih murah layanan taxi uber   perlahan-lahan memakan dan mengancam pangsa pasar perusahaan jasa taxi konvensional, belum lagi juga menggerogoti kesetian para pengemudi taxi konvensional untuk ikut bergabung, dengan alasan harapan pendapatan yang lebih tinggi.

Peningkatan jumlah armada dan penambahan pool-pool baru bukan merupakan suatu obat yang efektif dapat memukul pesaing di dalam perang tarif, selintas memang terlihat taxi konvensional terpojok oleh batas minimum tarif yang dapat  mereka tawarkan, salah satu cara untuk mengurangi potensi kerugian kedua perusahaan tersebut adalah dengan mengurangi eksposure mereka dalam bisnis tersebut atau mengurangi jumlah armada dan berfokus pada pelayanan yang premium.

Dari uraian diatas ada dua kemungkinan skenario strategi, satu adalah kedua  perusahaan tersebut (kedua nya adalah juga pemimpin pasar)  bersama penasehat keuangan nya (merupakan perusahaan kenamaan dunia yang terkenal dengan analisa nya yang tajam dan akurat),  telah gagal memprediksi atau mengevaluasi pasar nya sendiri  dan seknario yang kedua yakni IPO merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk keluar dari pasar.

 

Jakarta 29 Maret 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun