[caption caption="sources : www.indonesia-investments.com"][/caption]Saham, bursa merupakan kata yang sering diasosiasikan masyarakat awam dengan keuntungan besar yang berlipat-lipat dalam waktu singkat, sebetulnya sah-sah saja dan tidak ada yang salah dengan hal itu tapi mengapa beberapa orang (retail investor)yang berkecimpung di dunia persahaman sering menelan pengalaman pahit, mengalami kerugian dan tidak sedikit pula yang kapok untuk bermain saham lagi.
Sebelum sampai pada kesimpulan langkah-langkah yang simpel dan mudah dalam membeli saham pilihan ada baiknya kita mengetahui sedikit latar belakang serta beberapa teori yang umum dipakai oleh para investor pemula.
Kalau boleh kita mengartikan kalimat main saham adalah suatu aktivitas beli dan menjual saham dalam waktu yang relatif singkat, para “pemain saham” biasanya jarang melampaui kerangka waktu jangka pendek, mereka biasa nya lebih menitik beratkan pada target harga atau prosentase tingkat pengembalian nya. Bermain saham dengan dasar rumors , real time bid-offer serta grafik semata lebih cenderung mengarah ke aktivitas spekulasi dibandingkan investasi, dan sudah merupakan common sense bahwa payoff dari spekulasi tidak akan selalu konstan dan cenderung malah berakhiran negatif.
Semangat niat hati diawal ingin meraup keuntungan yang besar dalam waktu singkat tapi “ lacur” malah membawa pulang kerugian serta hati yang dongkol dan kecewa, mungkin ini hanya cuplikan kecil yang mewarnai kehidupan dunia persahaman investor retail sehari-hari, yang mana tidak cukup untuk dapat merepresentasikan secara keseluruhan pasar saham kita. Dalam berspekulasi tidak ada teori teknis baku yang dapat dipelajari, kita hanya mencoba menghubung-hubungkan atau berteori mengenai fenomena unik yang terjadi pada masing-masing saham.
Untuk melahirkan pilihan saham yang jitu kita perlu melakukan beberapa analisa, baik analisa fundamental maupun analisa teknikal. Analisa Fundamental meliputi analisa kesehatan keuangan melalui rasio-rasio nya dan analisa kondisi ekonomi secara keseluruhan nya. Analisa teknikal lebih menekankan kepada grafik harga dari waktu ke waktu.
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam menganalisa fundamental saham, yakni ;
- Top down approach, pendekatan ini dimulai dari pengevaluasian faktor faktor yang lebih umum seperti kondisi makro, berlanjut analisa industri sehingga mengerucut sampai ke satu atau beberapa saham pilihan atau
- Bottom up approach, pendekatan ini dimulai dari saham yang kita pilih dan kemuadian kita lanjutkan mengevaluasi faktor lebih luas dan kemudian digunakan untuk memperbandingkan nya.
Kesemua hal diatas memerlukan usaha extra dari para investor untuk mencari dan menginterpretasikan data perusahaan yang dimaksud, selain menghabiskan waktu kadang kala kita juga sering menemui hambatan dalam memahami ataupun mengartikan rasio-rasio tersebut, tetapi kita tidak perlu cemas karena ada jalan pintas yang disediakan oleh perusahaan pialang saham dengan menyediakan laporan analisia baik fundamental maupun teknikal.
Kini sampailah kita pada akhir tulisan yang merupakan tujuan penulis untuk berbagi sedikit pengalaman dalam dunia persahaman, langkah langkah simpel dan mudah dalam menentukan dan membeli saham unggulan / pilihan ;
- Bulan-bulan di awal tahun bisa menjadi saat yang tepat untuk masuk ke pasar saham, kita bisa mulai membaca beberapa Laporan Strategi yang dikeluarkan oleh perusahaan efek / broker saham baik lokal maupun asing. Setelah membaca laporan-laporan tersebut diharapkan kita bisa menentukan industri atao sektor mana yang akan baik di tahun yang bersangkutan dan mengetahui faktor penting / event yang perlu diperhatikan.
- Dengan mengetahui sektor yang baik maka selanjutnya kita menentukan siapa pemimpin dan memilih salah satu pemain/company di sektor tersebut.
- Membaca beberapa laporan rekomendasi analis berkaitan dengan saham yang kita pilih, biasanya mereka memberikan rating/ rekomendasi seperti beli, tahan, jual atau lain nya dan target harga yang akan dicapai sampai 12 bulan kedepan.
- Angka-angka yang penting untuk diingat didalam laporan rekomendasi tersebut , realisasi penjualan sebelum nya, target penjualan berjalan serta target harga nya dan jangan lupa juga beberapa angka asumsi yang digunakan.
- Lakukan analisa teknikal sederhana dengan jangka waktu 1 tahun.
- Memfaktorkan pencapaian penjualan kedalam harga pada setiap pengumuman raport keuangan nya , baik yang keluar 3 bulanan maupun 6 bulanan.
- Memonitor terus perubahan rekomendasi analis berkaitan saham tersebut dan memfaktorkan berita kedalam harga
Mungkin langkah tersebut diatas bukan hal baru dan sudah sering dilakukan oleh pelaku lama, tetapi semoga dapat dijadikan suatu patokan atau standar bagi orang baru yang akan mencoba di pasar saham. Invetasi saham yang dilakukan dengan disiplin ketat terhadap rencana awal invetasi seharusnya akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan membeli saham dengan dasar rumors dan tren harga sesaat.
Jakarta 01/03/2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI