Mohon tunggu...
Tyvani Dwi Metrasakti
Tyvani Dwi Metrasakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University - Komunikasi Digital dan Media

Be a good person!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Melestarikan Lingkungan Sungai dengan Tidak Menyisakan Limbah Domestik di Sekitarnya

5 Februari 2024   15:02 Diperbarui: 5 Februari 2024   15:06 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: dokumen pribadi

Limbah domestik menjadi musuh utama dari sungai, sungai di Indonesia sebagian besar banyak tercemar oleh limbah domestik. Sampah rumah tangga, bekas air cucian, bahkan limbah industri dan limbah pertanian menjadi penyebab adanya pencemaran air sungai. 

Limbah domestik yang dibuang ke sungai akan berdampak buruk bagi lingkungan, kesehatan, dan kualitas air yang akan menurun, serta menimbulkan bau tak sedap di sekelilingnya.

Hal tersebut sangat disayangkan, sebagai manusia yang sadar akan lingkungan sekitar, seharusnya kita dapat menjaga dan melestarikan sungai dimulai dari hal terkecil. 

Membenahi lingkungan sekitar sungai dari pencemaran sampah atau limbah domestik, dimulai dari kesadaran individu memilah sampah lalu dibuang ke tempat yang seharusnya sesuai dengan jenis sampahnya.

Masyarakat melakukan aktivitas rumah tangga setiap harinya, limbah domestik terbentuk akibat hasil dari pembuangan sampah rumah tangga yang dialirkan langsung menuju sungai. Semakin tinggi debit air limbah domestik, maka semakin tinggi pula beban pencemaran air limbah domestik di sungai. 

Penyebaran air limbah domestik bersifat merusak dan memberikan dampak buruk terhadap kualitas air sungai. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan, perubahan sungai cenderung ditunjukkan dengan kuantitas dan kualitas air yang menurun.   

Sungai adalah sumber daya alam yang penting di kehidupan manusia, berperan dalam menjaga ekosistem lingkungan, dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas yang baik. 

Kesadaran penting ditegaskan kepada individu yang berkewajiban menjaga lingkungan sungai, mencegah dari adanya limbah domestik yang tercemar. 

Sedia payung sebelum hujan, kita adalah manusia yang bergerak untuk membenahi lingkungan, cintai alam sekitar guna terciptanya sungai yang asri dan sehat bagi kita semua. 

Melestarikan sungai menjadi suatu prioritas bagi masyarakat untuk keberlanjutan sumber daya alam dan mencipatkan lingkungan sungai yang bersih.

Menurut Chambers (2006), pendekatan penting dalam pengelolaan sungai yaitu penggunaan konsep “Community Based Development”. 

Pembangunan berbasis masyarakat dapat diartikan sebagai pengelolaan bersama (Co-Management), pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat bersama dengan pemerintah setempat. Bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan suatu pembangunan dan pengelolaan. 

Community Development merupakan suatu upaya perubahan yang terencana (Planned Change), dilakukan secara sadar dan sungguh-sungguh melalui usaha bersama masyarakat untuk memperbaiki sistem kemasyarakatan.

Peran kepala daerah dalam menetapkan komitmen dan kebijakan kepada masyarakat merupakan bagian terpenting untuk pengendalian pencemaran lingkungan sungai. 

Mengubah pola hidup masyarakat dengan tidak membiasakan buang sampah di sungai, serta memantau kualitas air agar tetap terjaga kebersihannya. 

Tak hanya itu, masyarakat memiliki peran yang sangat penting untuk peduli dan ikut terlibat dalam menjaga sungai agar tetap bersih, sehat, dan asri. Lingkungan sungai yang tidak tercemar dari adanya sampah, merupakan kebaikan untuk masyarakat di sekitarnya.

Upaya atau cara menanggulangi pencemaran limbah domestik di sungai yaitu melakukan sanitasi lingkungan. Pemerintah setempat melakukan inisiatif melakukan pendekatan kepada masyarakat, memantau dan memberi penyuluhan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah domestik di sungai. 

Masyarakat diharap memiliki kesadaran mengenai pentingnya tidak membuang sampah ke sungai, bergerak untuk mencegah pencemaran lingkungan sungai. 

Pemerintah setempat memberikan arahan terhadap masyarakat agar rutin melakukan kerja bakti setiap minggunya untuk membersihkan area lingkungan sungai yang berpotensi tercemar limbah domestik. 

Setiap individu melakukan upaya dengan mengawasi masyarakat lain yang akan membuang sampah ke sungai agar tidak membuangnya sembarangan. 

Masyarakat harus berperan aktif dalam kegiatan pembersihan sampah dan limbah domestik yang mengotori area lingkungan sungai. Pemerintah setempat melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui penyuluhan tentang daur ulang sampah rumah tangga. 

Pengurangan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian penting dilakukan agar tidak memperburuk dampak pencemaran sungai. Perlu adanya tempat pembuangan akhir yang dibangun dan dikelola dengan baik, serta memasang saluran untuk limbah disekitar sungai. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan sampah sebelum tercampur dan terbawa arus sungai.

 sumber gambar: dokumen pribadi
 sumber gambar: dokumen pribadi

Sungai yang tidak tercemar limbah domestik akan menghasilkan sungai yang bersih dan menjadi tempat baru yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dan masyarakat sekitar. 

Anak-anak bebas bermain di area sungai dikarenakan sungai yang bersih dan terawat, kita tak perlu khawatir, sungai yang kita jaga dan kita rawat menjadi tujuan kita untuk melestarikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun