Mohon tunggu...
Sulistyo Wijayanto
Sulistyo Wijayanto Mohon Tunggu... -

Seorang banker yang berjuang untuk menjadi seorang dosen

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tergoda Untuk Kembali Menulis...

19 Oktober 2014   17:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Memulai sesuatu yang sudah lama terhenti itu sulit. Bahkan untuk memulai sebuah kata untuk memulai sesuatu artikel susahnya luar biasa. Kadang godaan untuk berhenti, takut bacaaan tidak di lihat oleh orang banyak dan bahkan tidak bisa menulis seperti yang dulu membuat niat saya untuk menulis kembali berhenti ketika bahkan ketika menulis www.blogger.com...

     Kembali menulis, kembali untuk menemukan tujuan awal, kembali untuk merasa anak baru yang memulai menulis bahkan ketika tidak ada yang mau membaca tulisan itu sulit, bahkan ketika ditanya apakah tujuan anda menulis di dalam blog ini, ketika saya menuliskan tulisan ini pun tidak bisa menjawabnya. 

     Ada idealis dimana tulisan ini akan dilihat oleh anak saya, atau tulisan ini dibuat sebagai sebuah diary, atau bahkan menulis agar mendapatkan uang, tidak membuat saya bergairah untuk kembali untuk menulis. 

     Godaan terbesar adalah menjadi seorang pengkritik dari sebuah perjalanan sebuah produk misalnya ngomongin soal produk smartphone atau produk motor atau bahkan produk jasa perbankan atau asuransi. itupun sulit untuk dilakukan secara konstan atau berkelanjutan.

     Sebenarnya yang membuat saya kembali untuk kembali menulis adalah karena teman -  teman saya menulis di blog masing - masing dan ini membuat saya merasa harus kembali menulis agar sama kedudukannya dengan mereka. Tidak merasa lebih rendah atau lebih tidak berpendidikan atau malah agar saya mempunyai status yang sama dengan mereka.

     intinya saya kembali menulis adalah karena saya tidak mau kalah dengan teman - teman saya tersebut.

      Namun sayangnya sebenarnya dan sebetulnya alasan tersebut tidaklah kuat, bahkan terkadang tidak membuat saya lama untuk dapat terus menulis. Kenyataannya saya malu untuk kembali membaca apa saja yang sudah saya pernah tulis, baik di blog ini maupun di blog lainnya. Seharusnya saya dapat saja mengumpulkan semua tulisan saya untuk dapat dikumpulkan dalam satu blog sehingga mudah apabila nanti ada produser atau editor yang suka dengan tulisan saya dan akhirnya mau membantu saya untuk mempublish tulisan ini.

     Saya malu untuk kembali membaca tulisan saya yang dulu - dulu karena saya tahu apa yang saya tulis ketika muda sangat naif dan tidak melihat seperti apa saya yang sekarang.Kadang kita hanya bisa melihat sesuatu dari sudut pandang sekarang, tidak tahu apa yang terjadi setelahnya, ada kemungkinan apa yang kita lihat sekarang sangat naif dan berkebalikan dengan apa yang terjadi dan pencerahan yang saya rasakan sekarang.

     Seorang teman pernah berkata kepada saya, menulisLah seperti orang tidak membaca tulisan anda, sehingga itu merupakan tulisan paling jujur yang pernah anda buat. Terus terang itu sungguh sulit untuk saya, apalagi saya sekarang dimasa mencari pengakuat terhadap prestasi yang sudah saya pernah lakukan.

     Menulis tanpa ada yang melihat atau membaca sangat bertolak belakang dengan motivasi saya sebelumnya, dimana saya menginginkan untuk menulis agar terkenal, dan akhirnya diundang untuk dapat reward materi dari undangan tersebut.

     Menulis tanpa berharap ada yang membaca juga bukan merupakan niat yang baik, karena seharusnya menulis itu mempunyai tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang lain, ketika menulis itu hanya menjadi sebuah curahan hati, maka seharusnya orang tersebut tidak perlu menulis di blog, cukup di notes saja atau bahkan di buku diary.

     Sayangnya, harapan untuk menjadi terkenal melalui tulisan bahkan dapat bermanfaat untuk orang lain, dan ada niatan lain agar sama statusnya dengan teman - teman membuat saya terpaksa untuk dapat menulis lagi, bahkan dengan niatan ini hampir dapat dipastikan nantinya ada indikasi ada tulisan sampah, dan tidak benar - benar berguna.

     Mungkin saja banyak dari teman - teman penulis yang membaca tulisan saya di blog ini kemudian berkata, ini kan cuma salah satu pencari perhatian, dimana mengemis - ngemis untuk dapat dibaca orang, bahkan judulnya pun dibuat agar dramatis dan kembali lagi, meminta orang untuk berkomentar yang baik untuk meningkatkan mood/mode bagi saya. Bahkan mungkin ini tulisan pertama dan terakhir dari orang ini..

     Tetapi bagi saya, untuk memulai lagi sesuatu yang pernah saya lakukan dengan baik itu sulit, karena ketika anda sudah pernah melakukan sesuatu dengan baik, anda di minta atau dipaksa untuk dapat melakukan sesuatu dengan standar yang sama, seperti yang pernah dikatakan oleh my former boss "dihukum karena berhasil..."

     Doakan saya, agar dapat konsisten untuk dapat menulis kembali, dan mungkin lebih baik lagi jika anda mendoakan saya agar dapat berguna melalui tulisan - tulisan ini.

terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun